Minggu, 29 November 2015

Catatn Harian Milzam #5



Ahad, 29 November 2015
Permulaan hari ini belum begitu memuaskan, walaupun bangun tidur pas adzan shubuh. Aku mesti mandi terlebih dahulu sebelum mengerjakan shalat shubuh, dan tak sempat untuk ke Masjid. Walaupun demikian, aku tak pantang semangat, aku yakin akan ada hikmah dari setiap peristiwa dan terus berusaha untuk menjadi lebih baik.
Kurasakan segar sekali pagi ini, hingga setelah tadarus Al-Qur’an aku langsung melakukan aktifitas selanjutnya tanpa leyeh-leyeh terlebih dahulu. Merendam cucian aku lakukan, lebih kurang 2 jolang banyaknya pagi ini ku mencuci pakaian. Karena sudah beberapa hari tak sempat mencuci, disebabkan beberapa kesibukan dan kondisi cuaca yang tak mendukung. Disela-sela menunggu cucian direndam, kumanfaatkan waktu menunggu dengan sedikit bersih-bersih halaman depan dari rumput liar. Kucabuti dengan tanganku ini rumput-rumpu
t liar itu, ku coba juga menggunakan kored. Setelah lebih kurang 30 menit, dan waktu mencucipun tiba kuanggap cukup ngored hari ini. Mencuci 2 jolang bukan hal yang mudah, perlu kesabaran yang tinggi. Semangat mencucipun bertambah, karena cuaca hari ini sangat mendukung. Matahari menyapa pagi ini dengan sinarnya yang cerah, dan besar harapan semua cucian dapat kering sempurna.
Perut ini memberikan tanda ingin segera diberi bahan bakar, aku pun mengerti dan segeralah ku hidupkan motor untuk hunting sarapan. Pucuk di cinta ulam pun tiba, ketika motor telah dinyalakan sambil menunggu panasnya mesin, suara mangkok yang dipukul oleh sendok terdengar olehku. Ternyata suara itu berasal dari Tukang Bubur Kacang Ijo (BurJo) yang sedang nangkring di depan kosan. Langsung saja tanpa mesti berjalan jauh menggunakan sepeda motor, aku beli 2 bungkus BurJo yang satu pake Es yang satu Anget. Murah banget ternyata, 2 bungkus kacang ijo seharga 5rb. Udahmah murah, enak lagi.
Sarapan sudah, tinggal lanjut aktifitas selanjutnya. Rumah kos terlihat sudah tidak sebersih biasanya, maka dari itu aku berinisiatif untuk membersihkannya dengan menyapu dan mengepelnya. Menyapu semua ruangan sudah, mengepel baru setengah, tiba-tiba A. Hamzah datang menghampiri dengan ngos-ngosan. Beliau minta tolong untuk bantu beres-beres dapur Al-Maidah Catering yang akan digunakan masak esok hari. Akupun segera mengiyakan, karena aku tahu aka nada pesenan buat 3 bulan kedepan dari Rizh Hotel Yogyakarta.
Tiba di kontrakan Teh Ajeng sama A. Aka yang merupakan dapur Al-Maidah Catering, disana aku bertemu dengan Orang Tuanya Teh Ajeng yang sedang di Yogya. Ternyata bapak sama ibu ikut membantu beres-beres dapur, dari mulai pasang plastik untuk mencegah kotoran dari atap hingga menata rapi dapur.
Adzan dzuhur berkumandang, kami istirahat sejenak sekaligus menunaikan shalat berjamaah di Masjid. Setelah kembali lagi ke dapur, sekitar pukul setengah 2, Ibu teh Ajeng memanggil untuk segera makan karena pepes Ikan sama tumpeng telah matang. Nikmat yang aku rasakan ketika makan, serasa makan bersama keluarga sendiri.
Aktifitas beberespun berakhir pas adzan Ashar. Untuk waktu Ashar ini aku tak sempat berjamaah di Masjid, tapi aku masih bisa berjamaah bareng A.Hamzah di kos. Badan ini pun meminta untuk segera dibersihkan seutuhnya dengan mandi. Akupun memenuhinya,karena masih ada agenda selanjutnya yaitu belanja bahan-bahan ke Pasar Giwangan.
Setelah semuanya kembali segar, Aku, A. Hamzah, Teh Ajeng, A. Aka, kami berempat segera menuju Pasar Giwangan dengan mobil Avanza. Sesampainya di Pasar, kami langsung menuju toko MM yang telah menjadi langganan untuk membeli bahan-bahan Sembako. Dirasa cukup belanja disana yang menghabiskan lebih kurang Rp 1.550.000,. selanjutnya belanja sayuran, warung Tante yang sudah menjadi langganan kami tuju. Dengan kondisi hujan lebat, dipilihlah beberapa sayuran semisal kubis, tomat, kentang, dlsb. Lima ratus lima puluh ribu rupiah habis untuk membeli sayuran disana, dengan uang sebesar itu ternyata laba yang diperoleh Tante itu sedikit. Kebutuhan yang belum terpenuhi lainnya adalah nyiru beserta tampir serta rempah-rempah. Rasa heran terkesan dari nenek penjual barang itu yang ternyata tidak bisa menulis dan membaca, tapi mahir menghitung uang.
Sesampainya di dapur hujan masih berjatuhan, sehingga belanjaan sedikit basah kehujanan. Banyak sekali belanjaan ini sampai memenuhi dapur, maklum saja persediaan untuk tiga hari. Ketika ngangkut belanjaan dari mobil ke dapur, ternyata di kontrakan Teh Ajeng sudah ada A. Eka bersama istrinya. Alhamdulillaah bantuan tambahan datang,. Hhe
Proses belanja dari Pasar sampai Dapur ternyata tidak sebentar, sampai-sampai aku mesti menjama’ shalat maghrib dan Isya. Aku merasa tak enak dengan hal tersebut, tapi mau gimana lagi daripada gak shalat sama sekali khan gawat.
Rasa lapar menghantui kembali, hingga akhirnya A. Hamzah ngajak hunting makanan ke luar. Ternyata tujuannya warung bakso didaerah Taman Siswa (TamSis) yang ramai karena enaknya bener. A. Hamzah habis satu mangkok mie ayam sama satu mangkok bakso saking lapernya. Kalo akumah cukup satu porsi Mie Ayam Bakso. Harganya lumayan, Mie Ayam saja 8rb, Mie bakso 12rb, Mie Ayam Bakso juga 12 rb.
Setelah perut terisi dan tentrem, waktunya pulang ke kos dan istirahat,.   

Sabtu, 28 November 2015

Catatan Harian Milzam #4



Sabtu, 28 November 2015
Hari ini bisa kembali bangun pagi dan bisa ke Masjid untuk shalat Shubuh berjamaah, senang rasanya hati ini. Awal hari yang bagus,. Haha
Sepulangnya dari Masjid dilanjut dengan tadarus Al-Qur’an, memperbanyak amal shaleh diawal hari mengharap keberkahan dalam hidup.
Pukul 7.30 aku telah siap untuk pergi ke acara ForSEI Leadership Forum (FLF) yang bertempat di gedung Rektorat Lama UIN SuKa lantai 3. Pukul 08.00 aku sampai di TKP, ternyata sudah pada kumpul semua panitia dan peserta (aku termasuk didalamnya).  Acara pun dimulai setengah jam kemudian, diawali dengan pembukaan serta pembacaan kalam ilahi diteruskan dengan penyampaian beberapa materi. Ketua ForSEI (President) Mas Salahudin menyampaikan urgensi kegiatan ini untuk para pengurus ForSEI selanjutnya yaitu para peserta. Membangun jiwa Leadership yang Religius demi terwujudnya Profesionalisme yang Berkesinambungan, menjadi tema yang diusung pada acara ini.
Materi pada acara ini merupakan penyampaian dari setiap Pengurus ForSEI 2014-2015 yang akan segera menjadi alumni terkait bidang apa yang dijalankan, dari mulai Pengurus Harian hingga setiap Kepala Departemen.
Penyampaian yang pertama disampaikan oleh Presiden ForSEI, beliau menyampaikan tentang PH. Apa itu PH, ada apa aja di PH, siapa aja yang termasuk PH, kader ForSEI yang seperti apa yang bisa masuk PH, serta hasil dari Analisis SWOT yang telah dibuat terkait PH. Penyampaian kedua disampaikan oleh Mas Alvien selaku KaDep Pengembangan Sumber Daya Insani (PSDI), beliau menyampaikan terkait PSDI dengan Sub Bahasan yang sama. Penyampaian ketiga disampaikan oleh Mas Lian selaku KaDep Public Relation (PR), beliau menyampaikan perihal PR dengan Sub Bahasan yang sama. Penyampaian  selanjutnya dari Mbak Iin selaku KaDep Riset dan Kajian (RisKa), Mas Aris selaku Kadep Media dan Jurnalistik (Metik), terakhir dari Mas Fauzi selaku Kadep Sosial Entrepreuneur (SE). Semuanya memberikan penjelasan kepada seluruh peserta agar nanti ketika menjadi pengurus tidak meraba-raba kembali apa yang mesti dilakukan, melainkan telah paham dengan tugas masing-masing sehingga dapat mengembangkan proker yang ada dan telah berjalan.
Diakhir acara hari ini, terdapat tugas yang diberikan untuk para peserta terkait hal Ubudiyah. Para peserta yang telah dibagi kelompok mesti mengisi kertas yang dibagikan untuk seminggu kedepan terkait Ubudiyah, diantaranya Shalat lima waktu, tadarus Al-Qur’an, serta sedekah. Hal tersebut sebagai bahan evaluasi religiusitas terhadap diri masing-masing anggota. Selain itu tiap kelompok di beri studycase yang mesti dipecahkan dengan adanya solusi, dan solusi tersebut disampaikan pada hari ke 2 FLF tanggal 6 Desember nanti.
Pusing tanda otak sedang bekerja pun aku rasakan selepas keluar dari ruangan tepat waktu ashar tiba, aku langsung menuju tempat yang bisa lebih menenangkan diri ini yakni MasKam UIN SuKa sekaligus shalat Ashar berjama’ah disana. Setelah dirasa tenang hati ini, aku mencoba mengecek email menggunakan wifi kampus. Email masukpun ada datang dari Nurul, berisikan RAB Acara Baksos nanti. Aku unduh kemudian pelajari untuk bahan evaluasi rencana kegiatan di hari Senin besok bersama teman-teman Shodaqoh Kulla Yaum (SKY).
Lapar perut ini melanda di sore ini karena belum diisi nasi dari pagi, hanya cemilan makanan ringan yang masuk. Maklum kalo belum nemu nasi rasanya belum diisi perut ini, jadi kuhantarkan raga ini ke warung Bu Umi. Makan dulu akhirnya sama nasi sayur, tahu, tempe, minumnya teh anget, total 7,5ribu keluar dari dompet untuk mengisi bahan bakar diri ini.
Sampailah aku di kosan pukul setengah 5, ternyata ada A Satya yang lagi maen bareng A. Hamzah. Baru ketemu A Satya lagi aku setelah beberapa bulan lamanya. Kami berbincang sesaat, ternyata A Satya dateng kesini delain maen bermaksud untuk mencari suntikan ilmu tentang manajemen dalam berwurausaha serta pembukuan keuangan yang baik. Kepada siapa lagi kalau bukan sama A. Hamzah, beliau kan owner Al-Maidah Catering.
Selain berbincang-bincang, pas banget aku datang ke kos karena mau pada makan A. Hamzah sama A. Satya. Jadinya aku ke bagian makan juga, lumayan sama Mie Ayam Bakso + Es Teh. Haha,.
Kemudian kami shalat maghrib berjama’ah, setelahnya aku tadarus Al-Qur’an 2 halaman, ngerjain tugas sampai adzan Isya.
Untuk hari ini Alhamdulillaah bisa melaksanakan Shalat lima waktu tepat waktu + berjama’ah. Setelah shalat berjama’ah ada pesan masuik lewat HP, ternyata dari ibu menanyakan kabar, uang jajan, serta kabar beasiswa. Tak cukup dengan lewat pesan, aku langsung telpon dan berbincang langsung terkait hal tersebut. Aku sampaikan kabar ku yang baik Alhamdulillaah, uang jajan masih ada Alhamdulillaah, dan untuk beasiswa belum ada kabar lagi masih menunggu pengumuman dapet atau tidaknya. Selebihnya aku mengobrol perihal kesibukan yang akan dihadapi awal Desember nanti, bantu-bantu A. Hamzah yang dapet pesenan catering dari Rizh Hotel Yogyakarta selama 3 bulan untuk sarapan. Jadinya bulan ini aku gak bisa pulang, pulangnya nanti sekalian ngehadirin nikahannnya Teh Nana tanggal 24 Desember Insya Allah.

Catatan Harian Milzam #3

Jum’at, 27 November 2015
Awal hari ini sedikit lebih baik dari sebelumnya, karena dapat shalat shubuh di masjid berjamaah, semoga aja besok bisa lagi.
Bersih-bersih rumah kos jadi aktifitas selanjutnya, karena yang empu kos ibu sama bapak lagi pulang ke Bandung, dan kunci rumah kos diserahkan dan dipercayakan sama A.Hamzah. Kepercayaan bapak sama ibu kayaknya makin besar aja sama A. Hamzah plus aku juga, sampe-sampe motor yang di tinggalpun boleh dipake.
Hp ku bergetar tanda pesan baru masuk, ternyata dari mbak Fatim kenalan ku saat magang kewirausahaan di RM Ayam Goreng Suharti beberapa waktu lalu. Ia mengingatkan aku untuk datang ke FEBI untuk menemui dosen pembimbing program magang kemaren buat tanda tangan. Tanda tangan ditujukan buat pencairan dana bagi peserta yang telah selesai magang (semacam gaji githu).
Jam 7.30 aku sampai di FEBI UIN SuKa daerah Maguwo dekat Bandara Adicucipto. Aku ketemu Mbak Fatim sama Mbak Iin (ketua kelompok magang) disana, dan barengan aja mencari Pak Rudy (Dosen Pembimbing). Setelah ketemu beliau, berbincang-bincang sejenak kemudian tanda tangan dehh. Sayangnya dana gak langsung turun saat itu, mesti nunggu peserta magang yang lain tanda tangan juga.
Jam 9 aku udah nyampe kosan lagi, ternyata ada Mas Faiz sama Mas Tama yang sedang ngobrol sama A. Hamzah. Mereka datang untuk bawa mobil Avanza yang dititpkan di kos, kebetulan di kos garasinya luas. Mobil tersebut mau dipake buat acara wisudaannya Mas Faiz besok di UNY, ngangkut keluarganya Mas Faiz yang datang dari Batang (Pekalongan). Selain mobil ini ada juga mobil Avanza satu lagi yang disewa A. Aka + Teh Ajeng buat wisudaan A Eka kakak kandung Teh Ajeng, nganter keluarganya A. Eka. Sebelum berangkat ke FEBI tadi pagi aku sempat test drive mobil yang satu ini, senang rasanya bisa kembali nyetir mobil. Saolnya udah lama gak nyetir mobil jadinya agak gugup lagi, tapi selebihnya lancer kok,. Haha
Keajaiban shalat dhuha aku rasakan hari ini, karena setelah melakukannya Mas Faiz datang membawa beberapa makanan. Ada lontong, goreng ayam, sambal goreng kentang + pete, roronge, sama emping melinjo. Nikmat rasanya makan itu semua, karena pas lapar pas ada makanan gratisan pula, Alhamdulillaah.
Untuk Jum’atan kali ini aku sama A. hamzah jum’atan di Masjid An-Ni’mah, khotib tadi sedikit membahas kejadian di Paris Prancis beberapa waktu lalu kemudian di khotbah kedua membahas tentang PemiluKada Serempak nanti tanggal 9 Desember akan pentingnya memilih pemimpin.
Kuliah hari ini dimulai pukul setengah 2 dengan matkul LKI, melanjutkan pembahasan kemarin dan kelas ini merupakan kelas pengganti karena bapaknya setengah semester kemarin gak bisa masuk karena lagi ibadah haji. Keadaan kelas penuh sesak, karena 1 kelas dipake buat 2 kelas sekitar seratus orang lebih ada disana. Nampak serasa kuliah umum, namun dilokasi yang lebih sempit dengan 2 kipas angin yang membantu memperbaiki suasana.
Satu matakuliah kosong, karena ibu dosennya (Bu Siti Habibah) sedang sakit. Semoga beliau cepat sembuh. Jadinya aku pulang lebih cepat dari kampus, yang seharusnya pulang selepas maghrib.
Setelah shalat Ashar di ruangan VIP, karena di musholanya ada ACnya, ada pesan masuk kembali ke HP ini. Ternyata dari pujaan hati, yang meminta buat ketemu. Aku pun menyanggupinya karena sama pengen ketemu, udah lumayan lama gak ketemu.
Jam setengah 5 aku sampai di kos lagi dengan kondisi kos yang berasap, gara-gara mbak sate ada di garasi. A.hamzah yang beli sate ternyata, karena mau ada tamu yang dating. Tak kira siapa ternyata yang datang Ian sama Senja, mereka berdua mau pesan snack box sama nasi box buat acara tanggal 3 Desember di FH UII.
Selepas shalat maghrib berjamaah bersama A. Hamzah, Ian dan Senja akupun langsung cuss ke kos sang pujaan hati pake si Humaira,. Haha
Aku hanya ngobrol kesana kemari aja sama dia, karena dia sedang lelah tuk jalan-jalan. Tak terasa sejam sudah aku bersamanya, mungkin cukup untuk pertemuan kali ini. Aku pulang deh ke kos, gak rame tapi gak papa yang penting bisa ketemu.
Baru aja masukin motor ke garasi, A. Hamzah teriak, Zaammm tolong habisin satenya yaa. Aku langsung menjawab, Yaaa siapp.

Alhamdulillaah untu hari ini over all banyak berkah yang aku rasakan, dari mulai makanan, ketemu sang pujaan hati, sampai makanan lagi,. J

Pajak dan Zakat

Jum’at, 27 November
ini ada sedikit hasil dari perkuliahan kemarin, semoga bermanfaat,. :) 

Lembaga Keuangan Islam (LKI)
Pajak dan Zakat
Zakat bisa dipakai sebagai pengurang jumlah nominal harta wajib pajak.

Pemerintah di dalam mengelola pajak aturan mainnya mengacu pada zakat. Pajak saat ini tidak berpihak pada kaum tidak mampu dalam pengalokasian dana pajaknya, sebaliknya dari zakat yang jelas akan tujuannya (Mustahik Zakat).
Para penerima Zakat
(QS. At-Taubah : 60)
Jika pajak dan zakat berintegrasi, maka makna dari mustahik bisa menjadi lebih luas :
·         Faqir, kaum miskin, riqab (kelompok tertindas)
·         Gharimin (rakyat terbelit hutang)
·         Ibnusabil (tuna wisma dan pengungsi)
·         Muallaf qulubuhum (penghuni lembaga pemasyarakatan dan suku terasing)
·         Amilin (biaya rutin pemerintahan)
·         Sabilillah (keamanan, ketertiban penegakan hukum, serta pengadaan sarana dan prasarana publik).
Zakat mencakup problem seluruh masyarakat.

Aturan Umum penunaian zakat:
·         Pada zakat membayarkan zakat, mukallaf harus menghadirkan niat
·         Zakat boleh dibayarkan dalam bentuk uang maupun benda. Akan tetapi ditekankan dalam bentuk yang dipandang paling mermanfaat bagi mustahik
·         Tidak boleh ada muslihat terhadap penunaian zakat. Seperti seorang muslim dengan sengaja membelanjakan hartanya untuk menghindari atau memperlambat penunaian zakat. Sebab zakat adalah ibadah, dan ibadah membutuhkan keihlasan
·         Zakat dibagikan di negeri muzaki, dan tidak boleh dipindahkan kecuali karena kebutuhan yang dibenarkan oleh syari’at, seperti memindahkannya untuk mujahid atau untuk kerabat dekat yang fakir.
·         Diutamakan pembayarannya agar dipercepat. Pembayaran bahkan tidak boleh diakhirkan kecuali dalam kondisis darurat.
·         Zakat boleh dibayarkan di muka, jika terdapat kebutuhan untuk itu atau ada kemaslahatan bagi orang-orang yang membutuhkan
·         Zakat tidak boleh diberikan kepada orang fasiq, orang kuat yang mampu bekerja tetapi malas-malasan, orang kafir, kecuali untuk melembutkan hati mereka
·         Tidak boleh membayar hutang seseorang yang berhutang kepada muzakki dengan menggunakkan zakat muzakki.
·         Zakat tidak hilang dengan berlalunya waktu. Jika seseorang meninggal dunia dan masih mempunyai tanggungan zakat, maka ahli warisnya wajib untuk menunaikannya sebelum harta warisan dibagi
·         Diutamakan agar zakat dibagikan kepada lebih dari satu pihak yang berhak menerimanya
·         Boleh membeli alat keterampilan dan produksi, lalu memberikannya kepada fakir yang mampu bekerja untuk mengubahnya menjadi seseorang yang produktif.
·         Tidak boleh memberikan zakat kepada orang-orang yang menjadi tanggungan muzaki; seperti istri, anak, ayah, akakek, dll
·         Boleh bagi istri untuk memberikan zakat malnya kepada suami yang fakir
·         Diutamakan zakat diberikan kepada kerabat dekat, tetangga yang fakir dan miskin, karena didalamnya terdapat silaturahmi, dan bakti dan penunaian tetangga
·         Muzakki tidak boleh memberikan zakat kepada orang-orang yang bekerja kepadanya, karena didalamnya terdapat manfaat yang akan kembali kepadanya. Tetapi muzaki bisa memberinya sedekah sunnah.

Penanggung jawab zakat
·         Sebenarnya yang paling bertanggung jawab terhadap pengumpulan dan penyaluran zakat adalah pemerintah
·         Dalam hal pemerintah tidak bisa memainkan perannya secara maksimal, maka pemerintah dapat mendirikan sebuah badan, institusi, atau panitia yang dapat melaksanakan tanggung jawab tersebut atas pengawasan pemerintah

Badan-badan zakat kontemporer
·         Badan-badan zakat negeri;sebagaimana yang terdapat di kerajaan Saudi Arabia, Sudan, Libya, dan Iran. Badan-badan ini bertugas mengumpulkan zakat secara paksa berdasarkan Undang-Undang
·         Badan zakat otonom;sebagaimana yang terdapat di Kuwait, Qatar, Indonesia (BAZNAS) dan Bahrain. Badan-badan ini memiliki kebijaksanaan yang otonom dalam pemasukan dan pengeluaran. Badan-badan ini mendapat dukungan dari Negara, dan bekerja di bawah pengawasan pemerintah. Pembayaran zakat melalui badan ini bersifat suka rela
·         Asosiasi-asosiasi dan institusi-institusi sosial swasta yang independen.

Pola umum pendayagunaan Zakat
·         Konsumtif tradisional, zakat dibagikan kepada yang berhak untuk dimanfaatkan secara langsung
·         Konsumtif kreatif, sebagai dana beasiswa
·         Produktif tradisional, harta zakat diberikan kepada mustahik dalam bentuk barang-barang yang dapat menghasilkan bagi si mustahik. Seperti  pemberian mesin jahit, binatang ternak, dll
·         Produktif kreatif. Contoh dana zakat sebagai tambah modal bagi pengusaha kecil

Kesimpulannya : pada prinsipnya dana zakat diberikan kepada mustahik dalam rangka meningkatkan kualitas / taraf hidup.


Jumat, 27 November 2015

Catatan Harian Milzam #2

Kamis, 26 November 2015
Kumandang adzan shubuh membangunkan ku kembali untuk mengawali hari ini, rasa menyesalpun melanda karena belum bisa kembali bangun lebih awal. Belum bisa shalat tahajud lagi hari ini, cedih.
temen-temen yang sedang ngerjain tugas di
Lantai 4 FSH UIN SuKa
Rutinitas yang sama ku kerjakan seperti kemarin, bangun kembali jam 6 tepat siap-siap untuk berangkat kuliah. Empat mata kuliah langsung untuk hari Kamis, mulai masuk kelas jam 7 pagi hingga jam 6 sore. Mata kuliah pertama di hari ini adalah Lembaga Keuangan Islam (LKI) dari jam 07.00-09.30, pembahasannya tentang Obligasi Syari’ah (Sukuk) dengan Dosen Pengampu Pak Yazid Affandi, lumayan cukup boring sih belajarnya ditunjukkan dengan kurang antusiasnya teman-teman di kelas, entah sudah pada paham atau sebaliknya. Mata kuliah kedua adalah Manajemen Pemasaran dari jam 09.45-12.00, pembahasannya tentang manajemen komunikasi dalam pemasaran dengan Dosen Pengampu Bu Widyarini, selama perkuliahan ini metode ceramah beliau gunakan, wajar aja penghuni kelas banyak yang permisi keluar, karena mungkin merasa bosan. Mata kuliah ketiga adalah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mulai setelah shalat dzuhur dari jam 12.45-13.30, hari ini Cuma ngisi responsi aja dengan tugas menjelaskan tentang Konten Teori pada Klasifikasi Motivasi, jadinya sebentar, padahal 3 SKS dengan Dosen Pengampu Pak Yusuf Khairuddin. Mata kuliah terakhir dihari ini adalah Kewirausahaan dari jam 15.30-18.00, pembahasannya mengenai studi lapangan yang telah dilakukan. Masing-masing mesti mempresentasikan, dan aku kebagian minggu depan, jadi agak tenang dech.
Suasana dalam Kelas ketika diskusi
Setelah melewati proses perkuliahan yang cukup melelahkan, tiba saatnya untuk niis di Masjid tak lupa menunaikan shalat Maghrib. Kemudian aku ikut kajian ceramah bahasa Arab, pengisinya aku lupa namanya, namun apa yang disampaikan menurutku bagus mengingatkan kita untuk selalu meyakini akan adanya Allah dimanapun kita berada. Selain memperoleh ilmu serta tadzkirah, akupun mendapatkan teman baru yang berasal dari Sunda pada kajian itu. Namanya Yuan, cowok asal Bogor yang baru semester 1 jurusan KPI. Tak sengaja dia mendengarkan percakapan ku dengan Kiki (adik angkatan) menggunakan bahasa sunda, dan langsung saja dia ikut nimbrung membahas berbagai topik sebelum berlangsungnya kajian.  
Hp ku berdering tanda pesan baru masuk, ternyata dari A. hamzah menanyakan kapan pulang ke kos. Aku jawab aja paling jam 8an, soalnya aku mau internetan dulu di kampus. Lebih kurang aku internetan ria, mencari info tentang sedekah rombongan dan sedikit mengupload tulisan. Internetan di akhiri dengan matinya listrik di area kampus yang jarang terjadi, aku pikir mungkin ini saat yang tepat untuk pulang.

Suasana kajian ceramah bahasa arab di Lab Agama Masjid UIN Sunan Kalijaga
ditemani teh hangat dan sebungkus roti
Sesampainya di kos, kondisi kosong gak ada orang soalnya A. Hamzah lagi ngajar ke atas. Sambil nunggu A. Hamzah aku coba membuka laptop untuk menulis seperti biasa sembari mendegarkan alunan-alunan musik. 


Rabu, 25 November 2015






Dering alarm yang telah di stel jam 3 dinihari membangunkan dari tidurku sejenak untuk mematikannya, kemudian lanjut tidur kembali. Kumandang adzan shubuhlah yang berhasil membangunkan ku dari indahnya dunia mimpi. Raga yang susah inipun ku paksakan untuk melangkah mengambil air wudhu sebagai syarat wajib shalat shubuh. Karena dirasa sudah telat untuk melangkah ke Masjid, akupun terpaksa shalat shubuh di kamar kos.
Selesai shalat shubuh, akupun melanjutkan aktifitas dengan membaca Al-Qur’an, muraja’ah Q.S Al-Baqarah ayat 1 – 70, Q.S An-Naba, An-Nazi’at, ‘Abasa, At-Takwir, hingga Al-Muthaffifin. Waktu menunjukkan pukul 5 pagi, muraja’ah sudah, namun badan ini meminta untuk istirahat tambahan. Akupun terlelap selama sejam.
Terbangun kembali untuk kesekian kalinya, tangan ini langsung memeriksa hp dan benarlah terdapat satu pesan belum terbaca. Ternyata itu dari Putri (temanku), menanyakan jadi ap nggak hari ini survey ke tempat acara Baksos nanti tanggal 17 Januari 2016. Aku jawab aja jadi, dan mesti kumpul jam 7 tepat di depan Poloklinik UIN SuKa. Aku siap-siap mandi dulu sekitar 15 menit, setelah dirasa sudah siap akupun berangkat ke tempat kumpul. Sesampainya di PoliKlinik, ternyata Putri (Sekretaris) telah ada disana, selain dia ada juga Isma (Koor Akomodasi) yang baru nyampe, kemudian akupun menghampiri mereka. Tinggal menunggu satu orang lagi Nurul (Koor Acara), setelah menunggu lebih kurang 15 menit dia pun datang dan kami bergegas menuju lokasi. Sari (Wakil Ketua) telah menunggu disana, karena dia merupakan orang yang merekomendasikan lokasi tersebut buat acara Baksos Nanti.
Sesampainya di lokasi, kami langsung disambut pengurus disana dengan ramah tamahnya. Akupun selaku Ketua Pelaksana menjelaskan maksud dan kedatangan kami ini. Kamipun diantar untuk meninjau lebih jauh lokasinya, banyak ruang-ruang yang bisa dijadikan tempat buat acaranya berlangsung. Akan tetapi, itu semua akan kami pastikan di rapat Senin besok bersama teman-teman Shodaqoh Kulla Yaum (SKY) lainnya.
Jam menunjukkan pukul 11 siang sesampainya di kos setelah survey Lokasi Baksos di daerah Prambanan sana. Ketika masuk kos, terlihat sedang ada tamu di kamar A. Hamzah. Ternyata ada The Ajeng sama A. Arif, mereka sedang merumuskan buat meeting siang ini di hotel terkait pesenan catering yang dipesan pihak hotel pada mereka. Namun, aku mesti beli air gallon dulu sebelum ikut nimbrung bersama mereka, karena air minumnya udah abiss.hhe,.
Mereka bertiga merupakan Owner dari Al-Maidah Catering, sedangkan aku adalah bagian dari mereka meskipun bukan termasuk Owner. Setelah rumusannya dirasa cukup dan waktu dzuhur telah tiba, kami shalat dahulu. Kemudian setelahnya mereka bertiga pergi meeting, dan aku jaga kos.
Setengah 2 A. Hamzah baru pulang meeting, raut wajahnya menunjukkan kebahagiaan. Tak lama kemudian dia langsung rehat sejenak untuk persiapan rutinitas setiap rabu sore hingga malem yaitu ngajar TPA anak-anak serta pengajian Ibu-ibu di Pagerjurang Cangkringan di kaki Gunung Merapi.
Setelah shalat Ashar, A. Hamzah bareng Aku bertolak menuju lokasi TPA. Sesampainya disana, Teh Ajeng bareng A. Arif  udah ada duluan disana. Kami berempat membantu Mas Agus guru ngaji disana, mengajar ngaji anak-anak usia SD dari pukul 4 – Adzan Maghrib. Setelah shalat isya dilanjutkan dengan pengajian ibu-ibu hingga pukul setengah 9. Kegiatan ini telah rutin kami jalani lebih kurang 9 bulan. Mudah-mudahan dapat terus berlangsung,. Aamiin,.
Jam setengah 10 aku bersama A. Hamzah baru nyampe kos, aku langsung bersih-bersih motor dan diriku pribadi, setelah itu aku mulai menulis rangkaian kata ini tanpa sepengetahuan A. Hamzah,. Hhee

Setelah dirasa cukup, akupun hendak mau tidur. Gnite everyone,. :D 

Kamis, 26 November 2015

Akhirnya Bisa Mendiami Kosan Idaman

Dua tahun sudah ku mengembara di kota pendidikan ini, demi menggapai cita-citaku menjadi seorang sarjana. Dalam perjalanan ini selama itu aku berkutat dengan orang-orang yang sama saja setiap waktu, karena aku tergabung dalam satu rumah kontrakan.
Jenuh akan kondisi yang begitu-begitu terus, akhirnya ku beranikan diri ini keluar dari zona itu. Kurang afdol rasanya bila merantau tidak merasakan dunia kos. Karena itulah aku pun ditahun ketiga ini menjalani kehidupan sebagai anak kos.
Awal September tahun ini menjadi permulaan perjalanan ku menjadi anak kos, tak tanggung-tanggung ku coba dengan menempati rumah kosan yang lumayan jauh dari Kampus.  Pilihan itu ku pilih karena lebih dekat dengan tempat dimana aku bekerja serta bisa lebih dekat dengan orang-orang yang berpengaruh positif terhadap diriku ini.
Puji Syukur Alhamdulillaah tak hentinya aku ucapkan atas nikmat yang diberikan oleh-Nya pada diri ini. Bisa menempati rumah kos yang begitu enak serta nyaman ini, dengan uang bulanan Rp 300.000 bisa mendapat kamar yang cukup luas (2,5 m x 2,5 m) berkramik, warna cat yang cerah, terdapat lampu tidurnya, kamar mandi luas, ada tempat nyuci, dapur, serta halaman yang luas. Kita bisa bawa barang apapun, kecuali kulkas dan reskuker. Yang paling membuat ku bersyukur bisa berada disini adalah Bapak serta Ibu Kosnya super baik, sudah ku anggap seperti orang tua sendiri. Tiap jam 3 pagi tak lupa untuk membangunkan, mengingatkan untuk shalat tahajud serta shalat 5 waktu di Masjid.

Ketenangan jiwa ku peroleh disini yang berakibat positif pada perkuliahan serta pekerjaan ku. Alhamdulillaahh k uterus bersyukur pada-Mu ya Allaah atas pemberian setiap nikmat-Mu. Semoga ini semua menjadi perjalanan untuk menggapai kesuksesan ku di dunia serta di akhirat kelak.


Halaman depan Kosan yang banyak ditumbuhi bunga" dan Tanaman

lorong antara kamar kos
salah satu kamar kos


ruang dapur

kursi buat santai di dapur

Halaman pinggir kamar

Salah satu Bunga yang mekar di halaman pinggir kamar