Perjalanan 5 jam menghantarkanku sampai di Stasiun Kutoarjo,
pagi ini kuhirup udara segar di tempat ini. Antrian panjang nan tertib tersaji
dalam loket tiket kereta lokal Prameks, berangkat dari Kutoarjo berakhir di
Solo dan aku turun di Yogyakarta.
Ketika menunggu kereta Prameks tetiba seorang bapak-bapak
menghampiri, sambil mimik bermuram durja beliau cerita tentang dirinya yang
kerja dua minggu di proyek renovasi ruko daerah Setiabudi Bandung tanpa
memperoleh gaji sedikitpun. Ternyata sidik punya sidik yang menjadi mandor
proyek tersebut kabur dengan membawa uang belanja bahan bangunan beserta gaji
pegawai. Setelah hidup terkatung-katung tanpa kejelasan dia pun berniat pulang
ke kampung halaman nya di Pacitan. Tanpa bekal uang sedikitpun ia pulang,
dengan pasrah mengandalkan pertolongan Allah dari tuturannya ada orang baik
yang sampai membelikan tiket kereta walaupun hanya sampai Kutoarjo.
Tertegun mendengar cerita beliau, banyak pelajaran yang bisa
diambil. Namun sayang diri ini tak bisa memberi apa-apa hanya sebungkus kue
caramel untuk mengganjal perut beliau.
Masih disaat menunggu kereta Prameks yang hampir sampai,
terlihat dari kejauhan sesosok yang tidak asing. Teman lama yang sudah lama tak
bersua pun dipertemukan, Ali Said namanya. Sang senior satu jurusan di Kampus
yang sama, yang tiba-tiba akrab karena pernah satu kelas. Mulailah perbincangan
hal remeh temeh sampai berbobot. Bukan obrolan saat itu yang membuatku kagum,
tapi cerita yang pernah ia sampaikan dulu pas kuliah yang membuat aku pertama
kagum. Tentang perjuangan ia menyelesaikan kuliahnya, dimana ia mesti mengalami
ujian berupa kecelakaan cukup parah sampai harus cuti 1 semester untuk
pemulihan. Menjadi Mahasiswa semester 2 digit itu tidak mudah, namun ia
berhasil melampaui nya dan sukses meraih gelar sarjana.
Tak terasa Prameks telah sampai di Stasiun Lempuyangan,
bincang-bincang sederhana menjadi pengiring sampainya aku di kota istimewa.
07.15 waktu menunjukkan, tak lama menunggu datanglah temanku Edo Bai yang
bersedia menjemput. Base Camp GenBI DIY menjadi tempat bernaung ku selama di
Yogya ini, menemani Edo dan Babah tentunya sang penunggu BC.
Hal mengejutkan sekaligus mengembirakan pun terjadi
menjelang waktu Ashar. Berawal dari pesan yang mengabarkan ada berita penting
untuk diri ini dari Ustadz Aay, belum sempat ku balas deringan telpon dari
beliau memanggil. Dengan basa-basi menanyakan kabar, ia menawarkan pada diri
ini program beasiswa full funded S2 + S3 di Qatar dengan jurusan Islamic
Finance. Campur aduk perasaan ini mendengar kabar yang begitu
menggembirakan yang ditunggu-tunggu selama ini datang juga, jawaban dari semua
do’aku.
Jumat ini benar-benar penuh berkah, 11 Januari 2019, Alhamdulillaah..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar