Senin, 21 Januari 2019

Curhat dengan Al-Qur’an


Ustadz Mucharom Noor, S.Ag, M.Si
(Ketua Takmir Masjid Nurul Ashri Deresan)

“Tips Praktis Curhat dengan Al-Qur’an”

Kita sebagai manusia pasti memiliki teman dekat yang selalu menjadi tempat curhat, baik itu temen satu sekolah, satu rumah, satu kosan, satu jurusan, satu tempat KKN dlsb. Ketika kita ada masalah atau butuh sesuatu pasti dengan cepat kita hubungi teman dekat kita ini, kadang cukup hanya dengan menjadi pendengar yang baik.

Andai Al-Qur’an bisa bicara, kenapa banyak manusia enggan curhat terhadap diriku. Aku tidak mau hanya dibeli, disampuli, dan dipajang saja. Aku merasa senang tat kala ku dibaca, dihafal, difahami serta diamalkan, aku pun merasa bahagia sekali jika setiap ada masalah manusia memohon pertolongan kepada Allah Swt dan memperoleh solusinya pada diriku ini. Aku ini istimewa, kitab kreasi Sang Maha Cerdas, berisi karakter manusia, dan solusi hidup manusia. Curahkanlah segala persoalan hidup kepada Allah Swt dan meminta solusinya melalui aku ini.

Allah berfirman dalam Q.S Al-Isra’ : 9  

“Sungguh Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”

Allah berfirman dalam Q.S Al-Isra’ : 82

“Dan kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang 
beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian.”

Ketika kita hendak curhat melalui Al-Qur’an, yang perlu kita perhatikan adalah kondisi diri yang harus dalam keadaan suci, ikhlas, dan yakin. Ambil lah Al-Qur’an terjemahan, dekap dengan kedua tangan, tutup mata untuk menjaga konsentrasi, mulailah bermunajat dengan (basmallah, dua kalimat syahadat, shalawat Nabi, curahkanlah persoalan pada Allah Swt, minta kepada-Nya agar menunjukkan solusi pada Al-Qur’an, yakinkan diri), buka Al-Qur’an dengan kedua tangan, pilih bagian kanan atau kiri yang akan dibaca, buka mata dan bacalah ayat Al-Qur’an yang ditemukan, perhatikan setiap kata dan kalimat pada ayat tersebut dengan seksama, sesuaikan dengan kondisi diri akan persoalan yang diajukan, setelah menemukannya catat surat dan ayat nya, bila belum yakin akan jawaban yang ditemukan bisa dilakukan berulang, selamat mencoba!!

Senin, 21 Januari 2018
[Kajian Muslim Masjid Nurul 'Ashri]
#catatanpribadi

Minggu, 13 Januari 2019

Jumat Berkah Benar-Benar Berkah

Perjalanan 5 jam menghantarkanku sampai di Stasiun Kutoarjo, pagi ini kuhirup udara segar di tempat ini. Antrian panjang nan tertib tersaji dalam loket tiket kereta lokal Prameks, berangkat dari Kutoarjo berakhir di Solo dan aku turun di Yogyakarta.

Ketika menunggu kereta Prameks tetiba seorang bapak-bapak menghampiri, sambil mimik bermuram durja beliau cerita tentang dirinya yang kerja dua minggu di proyek renovasi ruko daerah Setiabudi Bandung tanpa memperoleh gaji sedikitpun. Ternyata sidik punya sidik yang menjadi mandor proyek tersebut kabur dengan membawa uang belanja bahan bangunan beserta gaji pegawai. Setelah hidup terkatung-katung tanpa kejelasan dia pun berniat pulang ke kampung halaman nya di Pacitan. Tanpa bekal uang sedikitpun ia pulang, dengan pasrah mengandalkan pertolongan Allah dari tuturannya ada orang baik yang sampai membelikan tiket kereta walaupun hanya sampai Kutoarjo.

Tertegun mendengar cerita beliau, banyak pelajaran yang bisa diambil. Namun sayang diri ini tak bisa memberi apa-apa hanya sebungkus kue caramel untuk mengganjal perut beliau.

Masih disaat menunggu kereta Prameks yang hampir sampai, terlihat dari kejauhan sesosok yang tidak asing. Teman lama yang sudah lama tak bersua pun dipertemukan, Ali Said namanya. Sang senior satu jurusan di Kampus yang sama, yang tiba-tiba akrab karena pernah satu kelas. Mulailah perbincangan hal remeh temeh sampai berbobot. Bukan obrolan saat itu yang membuatku kagum, tapi cerita yang pernah ia sampaikan dulu pas kuliah yang membuat aku pertama kagum. Tentang perjuangan ia menyelesaikan kuliahnya, dimana ia mesti mengalami ujian berupa kecelakaan cukup parah sampai harus cuti 1 semester untuk pemulihan. Menjadi Mahasiswa semester 2 digit itu tidak mudah, namun ia berhasil melampaui nya dan sukses meraih gelar sarjana.

Tak terasa Prameks telah sampai di Stasiun Lempuyangan, bincang-bincang sederhana menjadi pengiring sampainya aku di kota istimewa. 07.15 waktu menunjukkan, tak lama menunggu datanglah temanku Edo Bai yang bersedia menjemput. Base Camp GenBI DIY menjadi tempat bernaung ku selama di Yogya ini, menemani Edo dan Babah tentunya sang penunggu BC.

Hal mengejutkan sekaligus mengembirakan pun terjadi menjelang waktu Ashar. Berawal dari pesan yang mengabarkan ada berita penting untuk diri ini dari Ustadz Aay, belum sempat ku balas deringan telpon dari beliau memanggil. Dengan basa-basi menanyakan kabar, ia menawarkan pada diri ini program beasiswa full funded S2 + S3 di Qatar dengan jurusan Islamic Finance. Campur aduk perasaan ini mendengar kabar yang begitu menggembirakan yang ditunggu-tunggu selama ini datang juga, jawaban dari semua do’aku.

Jumat ini benar-benar penuh berkah, 11 Januari 2019, Alhamdulillaah..  

Jumat, 11 Januari 2019

Menjemput Rezeki Awal Tahun 2019


Ada yang unik di awal tahun ini sampai menjadi viral, kalimat menjemput rezeki awal tahun (80 jt). Ya itulah yang rame diperbincangkan orang-orang belakangan ini. Bukan hal itu yang mau aku bahas, namun perihal kehidupan yang tidak jauh berbeda “Sama-sama menjemput rezeki”.

Rezeki memang ada yang datang sendiri, namun itu hanya sebagian kecil saja, lebih banyak yang mesti kita perjuangkan dan hasilnya pun berlimpah ruah. Ada yang cocok dan ada yang tidak, itu merupakan pilihan sesuai atau tidaknya.

Diakhir tahun kemarin, sempat ada tawaran kerjaan. Beritanya datang dari orangtua, hati sulit menolak azam pun terkuak. Bandung menjadi tempat interview kabar tersebut, 2,5 jam perjalanan ku tempuh motoran. Jam 8 pagi sampai tujuan masih ada waktu 1 jam dari waktu ketemuan.

Diluar ekspektasi yang mengakibatkan rasa kecewa walaupun sedikit, harus menunggu 2,5 jam. Interview mulai jam 11, berlangsung lumayan cepat sekitar 45 menit. Beberapa pertanyaan ku jawab cepat, singkat, padat, meyakinkan dan akhirnya diri ini diterima sebagai Pengurus sekaligus Konsulat Cabang salahsatu Non Goverment Organitation (NGO) Cabang Ciamis. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ini kalo dalam bahasa kita sehari-hari bergerak dalam penggalangan dana untuk kebebasan rakyat Palestin.

31 Desember 2018 resmi diterima dan 1 Januari 2019 resmi mengundurkan diri. Pikiran dan hati terus berkecamuk seakan-akan hati tak bisa menerima. Ragu menyelimuti setelah tiba di rumah kembali, solusi saat itu adalah berterus terang kepada orang tua. Panjang mengutarakan rasa setelah interview, sebagai seorang ibu terus mendengarkan sampai usai dan diakhir mengeluarkan kata-kata “ibu ingin melihat aa nyaman dengan kerjaannya, masih banyak kok kerjaan yang lain”. Hal penting yang menjadi alasan resign adalah tidak adanya waktu libur selama satu minggu.

Obsesi diri yang masih menjadi cita-cita adalah untuk lanjut S2 di luar Negeri. Diri ini masih terus berusaha untuk mewujudkan keinginan ini, tidak ada kata mustahil selagi terus berdo’a dan berjuang. Sambil menunggu melakukan hal positif dan menghasilkan itulah yang aku tuju sekarang ini.

Hijrah kembali ke Kota Istimewa menjadi pilihan. Teman-teman banyak yang menawarkan solusi dimana selama ini aku acuhkan bahkan aku tolak, namun kali ini aku coba jalani saja, mudah-mudahan cocok. Welcome Home "Jogja" 11 Januari 2019 J