Blogg ini dibuat sebagai sarana berbagi lewat tulisan, InsyaAllah kontennya bermanfaat, lebih banyak mengenai pengalaman pribadi penulis sendiri.
Sabtu, 22 Oktober 2016
Bank Indonesia Untuk Kestabilan Rupiah
Tujuan utama dari Bank Indonesia (BI) adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Hal tersebut dapat diukur dari nilai inflasi dan kurs. Inflasi sendiri merupakan nilai tukar rupiah terhadap barang, sedangkan kurs adalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain. Inflasi di Indonesia sangat besar dipengaruhi oleh harga Bahan Bakar Minyak (BBM), jika harga BBM rendah mengakibatkan inflasi rendah begitu pun sebaliknya. Akan sangat dirasakan oleh kita semua dampak dari inflasi ini ketika harga BBM tinggi, semua harga barang-barang ikut melonjak tinggi. Tidak seperti ketika harga BBM rendah/turun, harga barang yang lain sedikit yang ikut turun (tidak berpengaruh signifikan).
BI juga memiliki fungsi selain tujuan di atas, diantaranya sebagai fungsi moneter, sistem pembayaran, makro prudential, loan to value, da cashless society.
Fungsi moneter disini BI sebagai pengendali uang yang beredar melalui penentuan suku bunga. Ketika uang yang beredar terlalu banyak maka BI menetapkan suku bunga tinggi, sehingga memikat orang untuk menyimpan uang nya di Bank. Ketika uang yang beredar terlalu sedikit maka BI menetapkan suku bunga rendah, sehingga memikat orang untuk melakukan pembiayaan di Bank.
Untuk fungsi sistem pembayaran sendiri, BI mengeluarkan selain berbentuk uang ada yang dinamakan cek, bilyet, giro, kartu flash, t-cash dan e-money. Tiga bentuk pembayaran terakhir ini yang sekarang sedang ramai di promosikan, mengingat lebih efisiennya dari pembuatan uang kertas dan logam langsung.
BI berfungsi sebagai makro prudential disini berarti mengawasi keseluruhan lembaga keuangan di Indonesia. Jika dianalogikan, BI itu mengawasi keseluruhan Hutan dan yang mengawasi perpohonnya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jika beberapa tahun yang lalu sangat mudah orang untuk memiliki kendaraan baik motor ataupun mobil karena tidak adanya batas minimum Dana Pertama (DP), untuk saat ini dengan fungsi BI sebagai Loan to Value maka DP terdapat batas minimumnya.
Tujuan Bank Indonesia untuk mencapai cashless society akan segera tercapai dengan partisipasi kita semua. Karena kini mau belanja ga perlu repot pake uang tunai lagi cukup dengan Tap Tap Tap dan juga promo menarik tentunya seperti : KFC Hot & Cheesy Chicken : Disc 10.000, Tiket XXI : 25.000, McD : disc 20%, Baskin Robin* : 50%, Daaan masih banyak lagi.
T-CASH, merupakan layanan baru dari Telkomsel menawarkan kemudahan transaksi dan memberikan promo tersebut.
Dalam rangka mendukung gerakan ini, pihak BI mengapresiasi perbankan dan pihak lain (provider) sebagai fasilitator layanan. Sementara Bank Indonesia sebagai regulator memfokuskan pada 4 aspek, yakni perubahan budaya masyarakat menjadi non tunai, perluasan layanan non tunai, pengembangan infrastrutur, dan harmonisasi ketentuan.
Festival Cinta Non Tunai Cinta Rupiah yang diselenggarakan di FX Sudirman mulai 19-21 November 2015. Merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai yang mulai dicanangkan sejak 14 Agustus 2014. Diikuti oleh 13 bank besar, yakni Mandiri, BNI, BRI, BCA, Danamon, Citi, Bank DKI, HSBC, CIMB Niaga, Permata, Muamalat, Maybank, Standart Chartered. Serta 2 perusahaan penukaran uang, DolarAsia dan Dimo.
Ke depannya, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dilakukan secara rutin untuk mengubah prilaku masyarakat dari tunai menjadi non tunai.
Dimuat di Harian Jogja 10 November 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar