Senin, 31 Oktober 2016

Kebersamaan Crew SBTC 5


Kita dipertemukan dalam sebuah kepanitiaan Sharia Banking Training Center 5. Meskipun awalnya kita udah saling kenal, dengan dilalah acara inilah tidak dipungkiri kita semakin akrab.

Bermodalkan kepedulian akan organisasi dimana pertama kali kita bertemu dan waktu luang yang menjadi nikmat tak terhingga, memudahkan satu sama lain untuk berinteraksi demi kelancaran acara.

Dua hari yang sangat berarti selain mengemban tanggungjawab sebagai panitia, juga menjadi ajang mengenal lebih dalam satu sama lain. Satu orang saling mengkonfirmasi akan jati dirinya menurut versi masing2, tidak sedikit terjadi kesalahpahaman. Hal itupun segera dibenarkan oleh pihak bersangkutan, akan tetapi pihak yang lain masih meragukannya. Dari sanalah timbul keseruan antara masing2 pihak, saling berargumen yang sering membuahkan tawa.

Santai tapi serius, itulah suasana yang tercipta ketika berlangsung nya acara. Kondisi tersebut sangat nyaman bagi kami, sehingga tidak dipungkiri acaranya berjalan dengan lancar dan sukses.

Hasil yang didapat dari acara tersebut pun lumayan besar. Untuk hasilnya sendiri sebagian besar di dialokasikan untuk operasional organisasi Forum Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (ForSEBI), sebagian lainnya untuk kas divisi Social Entrepreneur (SE) dan sebagian kecilnya untuk syukuran kepanitiaan/crew SBTC 5.


Syukuran pun dilaksanakan Minggu (30/10) sore di Bale Bebakaran Nologaten, sambil merumuskan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan SE. Semuanya merasa senang dan gembira, karena acara yang telah dilaksanakan selama ini selalu lancar dan sukses. Alhamdulillaah..

Terimakasih banyak semuanya,.


See you later on top.. ;)

Minggu, 30 Oktober 2016

THE 7 COURAGEOUS THAT YOU NEED


(7 KEBERANIAN YANG ANDA PERLUKAN)

Pagi itu saya makan pagi di Hotel Mulia bersama seorang konsultan dari Amerika yang sangat concern kepada pengembangan talent di Indonesia.
Sebut saja namanya Michael (bukan nama sebenarnya). Michael adalah seorang konsultan internasional yang pernah lama tinggal di Jerman, Perancis, China dan Singapore.
Michael juga sudah lama mempelajari karakteristik talent yang berbeda-beda dari berbagai negara di Asia termasuk Indonesia.
Tiba-tiba Michael bertanya,"What is the meaning of the 2 colors in your national flag?"
Dan saya pun menjelaskan bahwa Merah berarti "berani" dan Putih berarti "suci".
Pada saat mendengarkan kata "berani" atau "courage", Michael agak terkejut dan menginterupsi saya,"Excuse me... Are you sure it is courage?"
Saya bilang yes.
Michael bertanya lagi,"Are you sure that courage is one of the characters of the Indonesian?"
(Apakah saya yakin bahwa keberanian adalah karakter bangsa ini?).
Saya sebenarnya agak tersinggung mendengarkan pertanyaan ini, dan dalam hati saya bertanya ("maksud loe apa sih?")

Tetapi masih dengan tersenyum (hambar) saya menerangkan dengan sabar. Bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pemberani dan saya terangkan bagaimana heroic nya bangsa kita pada saat berperang melawan penjajah hanya dengan bermodalkan bambu runcing sementara penjajah kita mempunyai senjata yang lengkap dan modern.
"You have to admit , our people were extremely couragous...".

Michael mengangguk setuju. Kemudian dia bertanya,"When was it?"
Saya menjawab bahwa perjuangan melawan penjajah itu kita lakukan sejak beratus-ratus tahun sampai akhirnya kita memperoleh kemerdekaan kita pada tahun 1945.
Michael tersenyum,"So it was more than 70 years ago"

Kemudian Michael bertanya lagi... (sekarang semua diskusi akan saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia).
"Pambudi, kamu pernah bekerja di 7 negara. Kamu pernah travel ke 45 negara. Kamu bahkan pernah menjadi Head of Talent Development di Singapore, China dan Germany...., apakah memang menurut kamu talent talent di Indonesia paling pemberani dalam hal....
- bertanya di meeting
- mengemukakan pendapat
- men-challenge bossnya sendiri
- menawarkan solusi ...?

Apakah sebagian besar talent talent dari Indonesia melakukan hal hal di atas itu? Ataukah talent talent dari Indonesia lebih banyak duduk di pojok dan berdiam diri dan membiarkan peserta yang lain menyampaikan pendapatnya?

Saya pun termenung. Dan pembicaraan pagi itu menghantui pikiran saya beberapa hari sambil memikirkan pertanyaan Michael.

Bener juga ya....
Ternyata sebagian besar talent talent Indonesia kurang assertive, kurang confident dan kurang mampu articulate their communications (dan biasanya mereka maju pesat dalam kariernya).
Memang ada beberapa yang sudah confident, tapi sebagian besar masih masuk kategory "kurang pemberani".

Padahal dalam dunia bisnis global sekarang, anda tidak hanya dituntut untuk competent.
Competence alone will not bring you far away.
Untuk mengembangkan karier anda dituntut untuk juga mempunyai
- CONFIDENCE (percaya diri), dan
- COMMUNICATION skills
(mampu berkomunikasi dengan effective)

Terus bagaimana dong ?
Sudah waktunya mengganti mind set dan keluar dari paradigma lama seperti ini
- Tong kosong nyaring bunyinya (sekarang kita cari Tong berisi yang nyaring bunyinya)
- Diam itu emas ... (mungkin, tapi harga emas sudah turun..Jadi diam itu emas, bicara dengan baik itu  berlian)
- Padi makin tua makin merunduk (memangnya sakit pinggang, jadilah padi yang berisi dan berdiri tegak)
- Air beriak tanda tak dalam ...

Lihat betapa banyaknya peribahasa yang menyuruh kita diam seribu bahasa.
But the world has changed..
Dunia sudah berganti.
The paradigm has to be changed also.
Ingat, yang paling sukses bukannya yang paling pintar atau yang paling kuat, tapi yang paling mampu menyesuaikan diri dengan perbedaan.

So....mari kita tampil beda. Mari kita tampil berani.
Talk!
Share what you you think!
Propose your solutions!
If you dont talk, nobody will know how smart you are.
And if they dont know that you are smart, dont blame  them if they think you are stupid!
Anda bertanggung jawab untuk membentuk persepsi tentang anda sendiri.

Terus keberanian apa dong yang kita butuhkan di tempat kita bekerja ...
Kan ini juga bukan jamannya lagi untuk mengangkat bambu runcing dan maju ke medan perang.
Kita harus berjuang, tetapi dengan cara lain.
Kita tetap harus berani!

Berdasarkan pengamatan saya pada high potential talents yang sekarang menempati posisi puncak. Ini adalah keberanian yang mereka miliki

1. Dare to ask question

Mereka berani bertanya.
Karena mereka perduli dan care. Mereka ingin mengerti permasalahannya dan ingin membantu memberikan solusi meskipun itu di luar tanggung jawab mereka.
That's profesionalism.
Bukan hanya duduk termenung di pojok ruang meeting.

2. Dare to challenge

Pada saat seseorang menyampaikan solusi atau presentasi, mereka berani men-challenge.
Is it the best way to do things?
Is it the best way to achieve the objectives?
Mereka berani men-challenge anak buah mereka, men-challenge peer mereka, bahkan mereka berani men-challenge boss mereka.
(Mereka mampu men-challenge dengan cara yang sopan dan profesional).
Mereka tidak takut dinilai negative (karena men-challenge), because they know they have the good intention (to improve the situation).

3. Dare to propose a solution

Banyak orang yang bisa mengkritik.
Tapi jarang yang bisa memberikan solusi.
Padahal sebenarnya bisnis tidak memerlukan kritik.
In the end of the day, bisnis membutuhkan solusi.
Kalau satu-satunya yang anda bisa berikan adalah mengkritik, mungkin lebih baik anda diam.
Siapapun akan lebih suka orang yang menawarkan solusi dengan positive daripada hanya sekedar mengkritik.
Think from that angle, before you open your mouth

4. Dare to implement

Setelah anda memikirkan solusi, anda juga harus berani mengimplementasikanTake ownership.
Take charge of the implementation!
Jangan hanya ngomong banyak waktu brainstorming, tapi menghilang waktu diimplememtasikan.

5. Dare to receive feedback

Setelah anda mengimplementasikan, be open mind.
Terbukalah dengan kritik.
Terimalah feedback sebagai masukan untuk improve situation.
Don't take it personally.
Don't deny.
Don't be defensive.
Just listen, understand, filter, select and implement the ones that create significant improvement.

6. Dare to put team's interest first

Remember, a good professional put the team's interest before his own.
Ada pepatah China.
If you want to go fast, go by yourself.
If you want to go far, go with others.
Performance anda sangat tergantung dari performance team anda.
Be a sport, learn to play in a team.
It is  more fun and your career will progress accordingly.

7. Dare to learn everyday

Last but not least, learn new things everyday.
Dunia berubah,  bisnis anda berubah, kompetisi berubah petanya, perilaku consumer anda berubah.
Belajarlah, amatilah dan beradaptasilah!

Jadi ingat ya... untuk perform well dan progress in your career, anda harus memiliki 7 keberanian ini....

1. Dare to ask question
2. Dare to challenge
3. Dare to propose a solution
4. Dare to implement
5. Dare to receive feedback
6. Dare to put team's interest first
7. Dare to learn everyday

Kita coba yuk...
Dan mari kita tunjukkan bahwa kita adalah bangsa yang pemberani, dulu (di jaman perang melawan penjajah) dan juga di masa sekarang dan di masa depan (di era kompetisi global).
We were couragous, and lets show that we are (and we will always be) couragous!
Ini akan mempercepat pengembangan talent talent Indonesia untuk terus menerus tampil di pentas global.


Salam hangat

Pambudi Sunarsihanto

* saat ini group WA  begitu banyak – tapi isinya Cuma kelakar – selfi – kirim gambar makanan- talk nothing padahal nama groupnya keren keren tapi diskusinya nol .

Yuk – kita bangun group WA dengan diskusi yang berguna buat kita dan bangsa.

Sabtu, 29 Oktober 2016

Communitea, Nyante di Kota Gede #2

Communitea, Nyante di Kota Gede #2


Kali ini communitea menitikkan fokus pada kudapan tradisional khas Kota Gede Yogyakarta. Lomba foodgram pun menjadi pemikat kaula muda untuk mengangkat tren camilan ini. Tidak hanya sampai disitu, berkat kerjasama dengan Bank Indonesia dan Sekar Kedhaton Resto bisa menghadirkan pakar foodphotography Thomas Wirananda untuk memimpin workshop, dan Prof. Dr. Ir Murdijati Gardjito untuk memimpin diskusi terkait kudapan tradisional.


Acara ini berlangsung Sabtu (29/10) di ruang resto lantai 2 Sekar Kedhaton Kota Gede Yogyakarta mulai pukul 12.30-17.00 Wib. Diawali dengan workshop food photography yang dipimpin oleh Bapak Thomas, beliau menyampaikan terkait tips agar objek foto terlihat menarik dan yang terpenting adalah bisa membuat lapar setiap orang dengan hasil tangkapan kamera. Ada tiga hal penting dan menjadi segitiga exposure dalam hal memotret, yaitu ISO, shutter speed, dan Diafragma. Semakin tinggi setting ISO kita, maka semakin sensitif sensor terhadap cahaya. Maka jangan takut untuk mengepush ISO. Untuk memotret benda diam setting shutter speed di 80, sedangkan untuk benda bergerak setting di 250 atau lebih. Diafragma setting tidak lebih dari angka 2.8 untuk mengambil gambar-gambar detail. Jika mengambil sudut dari atas sebaiknya diafragmanya antara 4-5.6, agar fokusnya merata.

Oma Murdijati menyampaikan terkait makanan tradisional, kekuatan bisa tersusun dari hal ini guna membangun jati diri bangsa berbasis kemampuan sendiri untuk melawan impor. Tidak hanya itu makanan tradisional sebagai senjata untuk maju demi kemandirian pangan dengan cara yang martabat. Makanan tradisional dibuat dengan bahan asli hasil bumi tanah ini, menjadi makanan yang disukai, dan tentunya menjadi identitas. Agar terjaganya hal itu, marilah kita bangkitkan tren terhadap makanan tradisional, kita mesti bangga akan kudapan tanah air. Dari segi kesehatan dan lainnya kita jauh lebih unggul dari makanan impor.

Rabu, 26 Oktober 2016

PERTARUNGAN BISNIS MODEL


CEO Words
Senin, 24 Oktober 2016

Beberapa bulan yang lalu, kita dikejutkan dengan demo supir taksi yang terjadi di Jakarta. Para supir Blue Bird protes atas maraknya armada Taksi Online. Uber dan Grab berhasil mengambil bagian besar dari market taksi di jabodetabek.

Jika kita melihat kasus diatas, kita akan menemukan sebuah fakta baru dalam dunia bisnis. Produknya sama : layanan taksi berbayar. Namun yang berubah bagaimana Grab dan Uber mengubah bisnis modelnya.

Blue Bird sebagai perusahaan taksi konvensional memiliki pola bisnis model sebagai berikut : supirnya adalah karyawan bluebird, kendaraannya adalah milik bluebird, perawatan kendaraan menjadi tanggung jawab blue bird dan kendaraan harus diparkir di pool blue bird.

Konsep bisnis konvensional ini membuat Blue Bird harus mengeluarkan investasi yang tidak sedikit. Maka perlu puluhan tahun lebih bagi Blue Bird untuk mencapai jumlah armada yang ada saat ini.

Uber dan Grab Taxi memiliki pendekatan bisnis model yang berbeda, keduanya sama-sama melayani layanan transportasi berbayar, namun mereka mengubah "resources" yang semula milik sendiri menjadi "partnership". Keduanya memutuskan untuk : gak perlu punya kendaraan sendiri, supir gak perlu karyawan, gak perlu perawatan dan gak perlu menyediakan lahan parkir. Semuanya bermitra. Mereka memutuskan menjadi media platform yang hanya mempertemukan penumpang dan pengendara. Lalu mengaturnya agar nyaman dan terstandardisasi.

Maka, pertempuran sudah tidak lagi pada produknya. Produknya sama-sama saja. Kita sebagai penumpang merequest armada, lalu kita diantar ke tujuan dan membayar. Sistem argo pun berjalan. Namun disini, rendahnya cost dari uber menyebabkan harga argo taksi online lebih murah dari taksi konvensional. Sekali lagi, peperangan terjadi pada bisnis modelnya.

*****

Di dunia kuliner, kita mengenal gerai cepat saji yang menjamur di Indonesia. KFC dan McD. Dahulu, keduanya memutuskan untuk menjadi restoran "dine in", atau makan di tempat. Bagi generasi 1980an seperti Saya, makan di KFC merupakan hiburan keluarga yang mahal momennya.

Namun sekarang, makan di gerai cepat saji sudah masuk dalam "makan harian". Jika Anda lapar dan dalam perjalanan, ya sudah ke KFC saja. Jadi bukan lagi aktivitas makan "rekreasi". Harganya pun sudah tergolong terjangkau.

Pola ini menyebabkan KFC dan McD masuk dalam makanan primer. Karena bukan lagi wahana makan rekreasi, market KFC dan McD tidak masalah jika harus memakannya di rumah, di kendaraan atau di kantor. Maka "dine in" bukan lagi menjadi "Value Proposition" dari kedua gerai ini.

Kedua gerai ini langsung mengubah bisnis modelnya, mari kita lihat beberapa tanda-tanda berikut ini :

1. Keduanya membangun gerai yang ramah drive-through. Jadi Anda bisa pesan sambil berkendara, tidak perlu turun dari mobil.

2. Keduanya kini menusatkan perhatiannya pada kanal delivery. Baik 14045 ataupun 14042. Bahkan keduanya telah serius membangun aplikasi pesan antar yang komprehensif. Mudah bagi pelanggan untuk pesan makanan dimana saja.

3. Keduanya mulai membangun divisi catering. Terutama KFC yang sangat agresif memperkenalkan unit cateringnya di pintu depan mereka. Bahkan mereka membangun divisi catering ini secara serius, untuk melayani acara ulang tahun atau syukuran di rumah-rumah pelanggannya, KFC menyediakan tenda, speaker dan badutnya. Lengkap dan serius.

4. Keduanya mulai membangun gerai yang tidak terlalu besar. Hal ini sangat mencolok pada gerakan McD ketika membuka gerai di Semplak Bogor. Kapasitas kursi dine in nya terhitung sangat kecil. Ini adalah bahasa bahwa mereka gak berharap banyak yang "dine in".

Namun kita bisa melihat armada pesan antarnya yang sangat banyak. Gerakan ini seakan menunjukkan bahwa McD bukan sedang membangun gerai, dia sedang membangun dapur untuk melayani pesan antar di area sekitaran sempalak atau Bogor Barat.

5. Keduanya saat ini memiliki divisi Cafe. Ini adalah bahasa bahwa Anda tidak perlu merencanakan dine in di McD. Gak perlu makan besar. Ngopi-ngopi dan nongkrong-nongkrong juga boleh.

Terlihat jelas ya, produknya sama : sama-sama Ayam pake nasi. Tetapi bisnis modelnya berbeda. Yang dahulu kanal salesnya dipusatkan di dine in, sekarang menjadi kanal delivery.

*****

Telkom Indonesia membangun jaringan kabel diseluruh negeri. Mereka hadir pada awalnya sebagai jejaring komunikasi fix line phone di Indonesia. Darisanalah mereka mendapatkan revenue stream yang luar biasa. Sekian puluh juta rumah di Indonesia kemudian membayar tagihan telepon rutin setiap bulannya.

Zaman berubah, teknologi GSM membuat jejaring fix line ditinggalkan. Walau akhirnya market GSM masih berada di Telkom Group dengan Telkomselnya, tetapi jajaran manajemen Telkom harus berfikir keras akan asset infrastruktur yang mereka sudah bangun di negeri ini.

Melalui jaringan kabel dan tiang-tiang Telkom, Telkom kemudian merubah bisnis model mereka. Kali ini, perubahan terjadi pada produk dan sedikit penambahan di infrastruktur. Telkom kemudian membangun produk triple play : layanan telepon rumah + TV berlangganan + internet dalam 1 layanan : IndieHome.

Dengan 300ribu an, satu rumah dapat menikmati layanan indiehome. Kecepatan internet melalui serat optik ini rata-rata dipakai di 10 MBps. Tidak hanya itu, pelanggan juga bisa menikmati UseeTV dan tidak lupa produk lama sang telepon fix line.

Bisnis modelnya berubah. Perusahaannya sama, jaringannya sama, tiang-tiangnya sama. Tapi yang dijual berbeda. Layanan berbeda.

*****

Sekalian Saya bahas tentang Telkomsel. Jika kita mengingat bagaimana Telkomsel hadir, pada awalnya perusahaaan raksasa seluler ini hadir dengan produk voice dan text messaging. Maka Telkomsel mengambil penghasilan yang besar di air time dan sms text.

Seiring teknologi informasi yang berkembang, kini kita dengan mudah dapat menggunakan WA untuk berkomunikasi dengan teks. Bahkan whatsapp call pun memudahkan kita untuk komunikasi dengan basis data kuota.

Maka Telkomsel perlahan bertransformasi dari perusahaan komunikasi menuju perusahaan digital. Perlahan Telkomsel mulai banyak menjual layanan data. Walau voice dan teks masih mengambil porsi lebih dari 50%, tetapi perubahan bisnis model ala Telkomsel sudah sangat terasa.

Perhatikan T-Cash, Telkomsel kemudian perlahan merambah industri payment. Lalu coba juga perhatikan produk-produk Telkomsel seperti blast sms. Semua itu menunjukkan bahwa ada penambahan varian produk pada bagian "Value Proposition" pada bisnis model.

*****

Perang bisnis model ini juga Saya sedang uji di bisnis stasiun TV. Dahulu program TV mencari revenue melalui placement iklan pada program, entah itu spot TVC ataupun super impose on screen saat program berlangsung. Makin banyak penonton dalam sebuah program acara TV, maka makin banyak pengiklan yang akan memasang iklan di program tersebut. Dan tinggilah income stasiun TV.

Maka programming akhirnya terus berfikir bagaimana menayangkan program yang hi-rating, supaya hi-income. Namun seiring perubahan jaman, fasilitas beriklan kini makin menantang.

Dengan posisi user facebook di angka hampir menuju 90 juta di Indonesia, maka layanan beriklan dari FB lebih menjanjikan. FB Ads kemudian memfasilitasi pengiklan untuk menentukan kepada siapa mereka mau menampilkan iklan yang dipasang.

Bagi pemasang iklan (perusahaan), memasang iklan di kanal digital lebih jelas sasarannya, lebih segmented, lebih terukur dan murah. Sedangkan stasiun TV pada umumnya hanya berbekal data analisis dari surveyor. Rating program anu sekian, kira-kira ditonton sekian orang, pada usia di range sekian. Semua adalah data perkiraan dari sampling. Dan bukan data solid.

Maka program TV kemudian harus sedikit mengubah bisnis modelnya. NET TV termasuk yang cukup cepat memahami ini. Hampir semua tayangan NET TV dapat dinikmati di kanal digital. Proses windowing program NET TV ini membuat sebuah program dapat diukur views nya secara digital. Seperti Youtube atau Zulu. Dan disanalah monetize dilakukan.

Para aktivis dunia broadcast juga mengubah cara mainnya. Dulu Production house mati-matian membangun sebuah program. Lalu dijual ke stasiuan TV. Saat ini, muncul PH2 kreatif yang membuat program tayangan pendek di kanal youtube. Mereka para youtubers kemudian mendadak menjadi miliarder dengan jutaan viewers di kanal youtube. Karena youtube akhirnya membayar mereka berdasarkan viewers. Dan youtube mendapatkan uang dari pengiklan. Youtube menjadi "stasiun TV" baru yang hadir tanpa konten, namun kontennya terus terusan ada, sekitar jutaan video permenit nya. Brrrrrr....

Perhatikan, pertarungannya pada bisnis model. Produknya mirip : tayangan bergerak dan bersuara yang ada di layar.

InsyaAllah, akan hadir program TV yang memiliki bisnis model yang berbeda.

*****

Di dunia edukasi bisnis, Saya pun merevolusi bisnis model yang ada. Biasanya seorang pendidik bisnis harus melakukan edukasi secara off air. Sehingga terjadi kebutuhan resources yang besar terhadap waktu dan dana.

Di titik waktu, seorang pendidik harus menyediakan waktu perjalanan yang tidak sedikit. Di titik keberjalanan materi, jika proses materinya beralur, maka seorang pendidik harus mendedikasikan waktunya dalam rentang waktu yang cukup panjang. Tak jarang seorang pendidik harus menyampaikan hal yang sama berulang dan berulang. Peserta pun harus menyediakan waktu belajar yang cukup panjang, dan biasanya berbenturan dengan weekend : jadwal bersama keluarga.

Di titik dana, pola pendidikan off air membutuhkan dana yang tidak sedikit. Harus sewa tempat, harus bayar transport dan akomodasi pembicara, harus bayar tim EO, dan sejumlah biaya lainnya.

Bisnis model edukasi bisnis diatas kemudian Saya ubah dengan pendekatan online ala duakodikartika.com, materi yang ada sebenarnya adalah materi ajar Saya di Offline, kemudian Saya rekam dan letakkan di platform khusus yang hanya dapat dilihat oleh member.

Untuk 99 track pengajaran berbeda topik, duakodikartika.com hanya mencharge sekitar 495.000,00 ke para peserta member. Dan 3000 orang lebih telah mendaftar di paltform ini. Mereka bisa belajar kapan saja dan dimana saja. Dan harganya sangat sangat murah, seperti mengikuti 99 seminar. Diskusi pun dapat disampaikan kapan saja melalui FB Group. Dan yang respon atas kasus bisnis pun bisa dari member yang ada. Positif. Sinergis. Dan lebih memudahkan.

Produknya sama : sama-sama layanan edukasi bisnis, namun bisnis modelnya diubah. Yang semula pengajaran langsung, saat ini berubah jadi pengajaran tidak langsung melalui kanal online. Pertumbuhan jaringan broadband di Indonesia, murahnya paket kuota, tersedianya banyak titik wifi gratis, smartphone yang makin murah, membuat bisnis model pembelajaran online menjadi relevan.

*****

Indonesia membutuhkan anak muda yang berani merevolusi bisnis model. Dunia berkembang pesat. Teknologi berkembang cukup pesat. Dan semua itu mengubah pola perilaku market. Terjadi perubahan pada cara Market berfikir, merasa dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Asas utama pasar yang tidak akan berubah adalah : pasar/pembeli akan mencari layanan yang lebih murah dan lebih banyak manfaatnya. Ini yang gak bisa dilawan.

Pengiklan di TV mulai merasakan ketidak efektifan iklan di TV, mereka mulai membagi budget iklannya ke kanal digital. Ini fakta.

Pengguna taksi merasakan layanan uber dan grab yang lebih murah dari taksi konvensional. Dan ini tidak bisa dilawan. Penumpang berpindah.

Pengguna seluler tidak lagi banyak memakai voice call dan text messaging. Tidak mungkin Anda memaksa pasar untuk memakai sms sementara mereka bisa berkomunikasi murah via WA.

Maka, tidak ada lagi alasan untuk anti pada perubahan bisnis model.

Pertarungan tidak terjadi pada produk dengan produk. Tetapi antara bisnis model dengan bisnis model.

Semoga manfaat

Rendy Saputra
CEO KeKe Busana
Pengajar di sekolah bisnis duakodikartika.com

=========================

Informasi :
- Bagi yang ingin berlangganan tulisan Saya via whatsapp silakan kirim nama-domisili via WA ke 081288407094. Save nomor ini dengan nama Zid Club

- Bagi yang telah selesai membaca, mohon komem agar Saya dapat mengukur jumlah pembaca. Bagi sahabat yang menyukai tulisan ini, silakan klik likes. Dan jika menurut sahabat tulisan ini bermanfaat, silakan dishare. Tanpa perlu ijin.

- dipersilakan mengopaste tulisan ini asalkan disertai seluruh identitas penulis sampai bagian informasi. — with Rina Andriyani.

Selasa, 25 Oktober 2016

Apakah Ahooak bisa dimaafkan??

Apakah ahooak bisa dimaafkan?
Berikut penjelasan nya.

KETIKA MAAF TIDAK DIMAAFKAN
Oleh Al-Ustadz Amin Muchtar
(Anggota Dewan Hisbah PP Persis)

Mohon DIBACA dengan Saksama hingga Tuntas...

October 18, 2016

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, akhirnya meminta maaf pada umat Islam. Dia menyesali pernyataannya mengenai tafsiran Ayat 51 surat Al-Maidah saat menggelar dialog dengan warga di Kepulauan Seribu Selasa lalu, 27 September 2016, telah menciptakan gejolak keresahan di masyarakat.

Melalui media massa, Ahok mengakui telah membuat kegaduhan, terutama bagi seluruh umat Islam. Dia meminta maaf karena menafsirkan Surat Al-Maidah ayat 51. Ahok menyatakan tak bermaksud menyinggung atau melecehkan Islam.“Untuk semua pihak yang jadi repot, gaduh, gara-gara saya, saya sampaikan mohon maaf,” ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2016).

“Kasus permintaan maaf Ahok” itu selanjutnya dibedah oleh berbagai nara sumber dalam program TV One Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (11/10/2016). Kepiawaian Bang Karni dalam memandu acara bertajuk: “Setelah Ahok Minta Maaf” itu tampak jelas saat beliau menyitir surat Ali Imran: 134: “Bukankah orang-orang takwa itu orang yang menginfakkan hartanya ketika lagi lapang/ berada atau lagi sempit, dan orang-orang yang bisa menahan amarahnya serta orang-orang yang memaafkan kesalahan orang lain.” Demikian ujar Bang Karni dalam mengantar “Panasnya diskusi” di malam itu.

“Ahok sudah minta maaf, kalo sudah minta maaf yah diselesaikan saja. Dan saya rasa Ahok bukan orang jahat lah… Diselesaikan dengan baiklah dengan fair tanpa ada kampanye hitam” ucap Buya— panggilan akrab Syafii Maarif— saat dimintai tanggapan soal kegaduhan pernyataan Ahok terkait Surat Al-Maidah, yang semakin menambah  “panas diskusi” pada Selasa (11/10/2016) itu.

Pengantar Bang Karni dan pernyataan Buya telah “memancing” sebagian jamaah Pengajian untuk bertanya kepada kami: “Apakah semua kesalahan dapat dimaafkan?” “Apakah kesalahan Ahok dapat dikaterogikan ‘salah bernilai maaf’?

Memilah Kesalahan

Al-Qur’an telah mengajarkan kepada kita untuk memilah beragam jenis kesalahan. Pemahaman terhadap ragam kesalahan ini hendak mengantarkan kita agar tidak salah dalam bersikap terhadap kesalahan yang diperbuat oleh seseorang.

Dilihat dari segi hak yang dilanggarnya, kesalahan suatu perbuatan dibagi menjadi dua bagian:
(1) yang menyinggung hak Allah,
(2) yang menyinggung hak manusia, perorangan atau masyarakat.

Sementara dilihat dari kehendak si pelaku, Al-Qur’an memilah kesalahan dalam dua kategori: (1) Al Khatha’ (الخطأ) dan
(2) Al Khathii’ah (الخطيئة).

Perbedaan keduanya dilihat dari ada dan tiadanya unsur kesengajaan (iraadah/maqsudah). Suatu kesalahan yang dilakukan tanpa unsur kesengajaan disebut Al khatha’ (الخطأ), semisal seseorang melakukan atau mengucapkan sesuatu yang terlarang karena unsur ketidaktahuan, lupa, atau keterpaksaan. Kesalahan ini dikategorikan sebagai antonym (lawan) dari kebenaran (الصواب). Namun jika dilakukan dengan kesengajaan/ sadar, atau bahkan mengulangi kesalahan yang sama, disebut Al khathii’ah (الخطيئة). Orang yang melakukan kesalahan dalam kategori khathii’ah tidak merasa berdosa atau tidak ada itikad untuk berhenti dari kesalahannya.

Sikap Berbeda Terhadap Kesalahan

Kesalahan dalam kategori Al khatha’ (الخطأ) boleh jadi dibenarkan dalam Islam, dan pelakunya tidak berdosa dan tidak dikenai hukuman dengan syarat tidak mengulangi kesalahan yang sama. Kesalahan ini termasuk sifat manusia yang tidak steril darinya (ma’shum), selain para nabi dan rasul. Meski begitu, pelakunya diharuskan bertaubat, beristigfar, dan memohon maaf kepada Allah Swt. Demikian itu berdasarkan sabda Nabi saw.:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

“Setiap manusia berbuat salah, dan yang paling dari orang yang berbuat salah adalah yang banyak bertaubat.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi).

Namun dalam kondisi tertentu, kesalahan jenis ini dapat pula berakibat dihukum (‘uqubah) sekiranya menimbulkan kerugian pada yang lain, seperti menembak burung namun terkena pada seorang Muslim hingga meninggal dunia (qatlu al-khata’). Meski tidak berdosa, pelaku dikenai hukuman berupa kewajiban membayar diyat/ denda kepada wali korban. Diyat ialah pembayaran sejumlah harta karena sesuatu tindak pidana terhadap sesuatu jiwa atau anggota badan (QS. An-Nisa:92).

Sementara kesalahan dalam kategori Al khathii’ah (الخطيئة), selain dipandang berdosa pelakunya juga senantiasa dikenai hukuman (‘uqubah), seperti pencurian, pembunuhan secara sengaja, meninggalkan shalat, dan murtad (keluar dari agama Islam). Kesalahan dalam kategori ini dikenai jenis hukuman sesuai dengan bentuk perbuatannya. Untuk perbuatan zina, menuduh zina tanpa dibuktikan dengan 4 orang saksi (qadzf), pencurian, perampokan, pemberontakan (al-buqhat), mengganggu ketertiban umum atau mengacaukan keamanan (hirabah), minum minuman keras, dan riddah (murtad), dikenai hukuman berupa hudud, yaitu macam dan sanksinya ditetapkan secara mutlak oleh Allah, sehingga manusia tidak berhak untuk menetapkan hukuman lain selain hukuman yang ditetapkan Allah Swt. Sanksi hudud tidak mempunyai batas terendah dan tertinggi dan tidak bisa dihapuskan oleh perorangan (si korban atau walinya) atau masyarakat yang mewakili (ulil amri).

Untuk pembunuhan dengan sengaja atau penganiayaan dengan sengaja dikenai hukuman Qishash (serupa/ semisal) dan Diyat  atau ganti rugi dari si pelaku atau ahlinya kepada si korban atau walinya. Adapun untuk maksiat, perbuatan yang membahayakan kepentingan umum, atau pelanggaran (mukhalafah), yang hukumannya tidak ditentukan oleh syara’ dikenai sanksi Ta’zir. Menurut Imam Al-Mawardi, “Ta’zir adalah hukuman yang bersifat pendidikan atas perbuatan dosa (maksiat) yang hukumannya belum ditetapkan oleh syara.”  Maka untuk menetapkan hukuman atas kesalahan perbuatan dalam kategori ini diserahkan kepada pemerintah (ulil amri) atau keputusan hakim (Qadhi).

Kategori Kesalahan Ahok dan Pembelanya

Dilihat dari segi hak yang dilanggarnya, kesalahan Ahok dikategorikan perbuatan yang menyinggung dua hak sekaligus:
(1) hak Allah,
(2) hak ulama.

Pertama, melanggar Hak Allah, karena dalam Al-Quran surah al-Maidah ayat 51, secara eksplisit (gamblang, tegas) Allah telah melarang umat Islam menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin. Hak Allah telah diintervensi oleh Ahok dengan:

tafsiran bahwa “konteks yang sebenarnya ayat itu melarang orang Islam memilih Nasrani dan Yahudi menjadi teman, sahabat.”,
kandungan surah al-Maidah ayat 51 yang berisi larangan menjadikan Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin dinyatakan sebuah KEBOHONGAN. Tafsiran dan pernyataan Ahok dinilai sudah memenuhi unsur penistaan agama dan penodaan terhadap Al-Quran.

Kedua, hak ulama, karena ulama wajib menyampaikan isi surah al-Maidah ayat 51 kepada umat Islam sesuai dengan ketetapan Allah bahwa memilih pemimpin Muslim adalah wajib. Dan setiap orang Islam wajib meyakini kebenaran isi surah al-Maidah ayat 51 sebagai panduan dalam memilih pemimpin. Hak ulama telah dinodai oleh Ahok dengan menyatakan BOHONG terhadap ulama yang menyampaikan dalil surah al-Maidah ayat 51 tentang larangan menjadikan kafir sebagai pemimpin. Pernyataan Ahok dinilai sudah memenuhi unsur penghinaan terhadap ulama.

Sementara dilihat dari ada dan tiadanya unsur kesengajaan (iraadah/ maqsudah), kesalahan Ahok dikategorikan Al khathii’ah (الخطيئة), karena tafsiran dan pernyataan Ahok dilakukan dengan kesengajaan (dalam keadaan SADAR). Kesalahan ini memiliki konsekuensi hukum (‘uqubah), sebagaimana dinyatakan secara tegas di dalam Al-Qur’an dan Sunnah berikut ini:

Penjelasan Al-Qur’an

Allah Swt. berfirman:

وَإِنْ نَكَثُوا أَيْمَانَهُمْ مِنْ بَعْدِ عَهْدِهِمْ وَطَعَنُوا فِي دِينِكُمْ فَقَاتِلُوا أَئِمَّةَ الْكُفْرِ إِنَّهُمْ لَا أَيْمَانَ لَهُمْ لَعَلَّهُمْ يَنْتَهُونَ
“Jika mereka merusak sumpah (janji)-nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang (yang tidak dapat dipegang) janjinya, agar supaya mereka berhenti.”
(QS. At-Taubah: 12).

Dan firman-Nya:

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ
“Jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang penghinaan yang mereka ucapkan itu), tentulah mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok? Tidak usah kalian minta maaf karena kalian telah kafir sesudah beriman.” (QS At-Taubah 65-66).

Dan firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ يُؤْذُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَأَعَدَّ لَهُمْ عَذَاباً مُّهِيناً وَالَّذِينَ يُؤْذُونَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوا فَقَدِ احْتَمَلُوا بُهْتَاناً وَإِثْماً مُّبِينا
“Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul-Nya, Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan. Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan yang mereka perbuat, Maka Sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata.” (QS.Al-Ahzab: 57-58).

Penjelasan Sunnah

Rasulullah saw. bersabda:

مَنْ لِكَعْبِ بْنِ الْأَشْرَفِ فَإِنَّهُ قَدْ آذَى اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَالَ مُحَمَّدُ بْنُ مَسْلَمَةَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُحِبُّ أَنْ أَقْتُلَهُ قَالَ نَعَمْ
“Siapakah di antara kalian yg sanggup membunuh Ka’ab bin Al-Ayhraf? Sebab dia telah menyakiti Allah dan Rasul-Nya.” Maka Muhammad bin Maslamah berkata, “Wahai Rasulullah, setujukah anda jika aku yang akan membunuhnya?” Beliau bersabda: Ya.”
(HR. Muslim).

عَنْ عِكْرِمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا ابْنُ عَبَّاسٍ أَنَّ أَعْمَى كَانَتْ لَهُ أُمُّ وَلَدٍ تَشْتُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقَعُ فِيهِ فَيَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَيَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ قَالَ فَلَمَّا كَانَتْ ذَاتَ لَيْلَةٍ جَعَلَتْ تَقَعُ فِي النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَشْتُمُهُ فَأَخَذَ الْمِغْوَلَ فَوَضَعَهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأَ عَلَيْهَا فَقَتَلَهَا فَوَقَعَ بَيْنَ رِجْلَيْهَا طِفْلٌ فَلَطَّخَتْ مَا هُنَاكَ بِالدَّمِ فَلَمَّا أَصْبَحَ ذُكِرَ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَمَعَ النَّاسَ فَقَالَ أَنْشُدُ اللَّهَ رَجُلًا فَعَلَ مَا فَعَلَ لِي عَلَيْهِ حَقٌّ إِلَّا قَامَ فَقَامَ الْأَعْمَى يَتَخَطَّى النَّاسَ وَهُوَ يَتَزَلْزَلُ حَتَّى قَعَدَ بَيْنَ يَدَيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا صَاحِبُهَا كَانَتْ تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ فَأَنْهَاهَا فَلَا تَنْتَهِي وَأَزْجُرُهَا فَلَا تَنْزَجِرُ وَلِي مِنْهَا ابْنَانِ مِثْلُ اللُّؤْلُؤَتَيْنِ وَكَانَتْ بِي رَفِيقَةً فَلَمَّا كَانَ الْبَارِحَةَ جَعَلَتْ تَشْتُمُكَ وَتَقَعُ فِيكَ فَأَخَذْتُ الْمِغْوَلَ فَوَضَعْتُهُ فِي بَطْنِهَا وَاتَّكَأْتُ عَلَيْهَا حَتَّى قَتَلْتُهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا اشْهَدُوا أَنَّ دَمَهَا هَدَرٌ

Dari Ikrimah, ia berkata, “Ibnu Abas telah menceritakan kepada kami, ‘Bahwa ada seorang laki-laki buta yang mempunyai ummu walad (budak wanita yang melahirkan anak dari tuannya) yang biasa mencaci Nabi saw. dan merendahkannya. Laki-laki tersebut telah mencegahnya, namun ia (ummu walad) tidak mau berhenti. Laki-laki itu juga telah melarangnya, namun tetap saja tidak mau. Hingga pada satu malam, ummu walad itu kembali mencaci dan merendahkan Nabi saw. Laki-laki itu lalu mengambil pedang dan meletakkan di perut budaknya, dan kemudian ia menekannya hingga membunuhnya. Akibatnya, keluarlah dua orang janin dari antara kedua kakinya. Darahnya menodai tempat tidurnya. Di pagi harinya, peristiwa itu disebutkan kepada Rasulullah saw. Beliau saw. mengumpulkan orang-orang dan bersabda, ‘Aku bersumpah dengan nama Allah agar laki-laki yang melakukan perbuatan itu berdiri sekarang juga di hadapanku.’ Lalu, laki-laki buta itu berdiri dan berjalan melewati orang-orang dengan gemetar hingga kemudian duduk di hadapan Nabi saw. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, akulah pembunuhnya. Wanita itu biasa mencaci dan merendahkanmu. Aku sudah mencegahnya, namun ia tidak mau berhenti. Dan aku pun telah melarangnya, namun tetap saja tidak mau. Aku mempunyai anak darinya yang sangat cantik laksana dua buah mutiara. Wanita itu adalah teman hidupku. Namun kemarin, ia kembali mencaci dan merendahkanmu. Kemudian aku pun mengambil pedang lalu aku letakkan di perutnya dan aku tekan hingga aku membunuhnya.’ Nabi saw. bersabda, ‘Saksikanlah bahwa darah wanita itu hadar (sia-sia)’.” HR. Abu Dawud dan An-Nasai

Darahnya hadar, maksudnya darah perempuan yang mencaci Nabi saw. itu sia-sia, tak boleh ada balasan atas pembunuhnya dan tak boleh dikenakan diyat/ tebusan darah. Jadi darahnya halal alias halal dibunuh.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِي اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ يَهُودِيَّةً كَانَتْ تَشْتُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَقَعُ فِيهِ فَخَنَقَهَا رَجُلٌ حَتَّى مَاتَتْ فَأَبْطَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَمَهَا

Dari Ali Ra. bahwa seorang wanita Yahudi telah memaki/ menghina Nabi saw. dan mencelanya, maka seorang lelaki mencekiknya hingga mati, maka Rasulullah saw. membatalkan darahnya. (HR. Abu Dawud)

Berbagai penjelasan Al-Qur’an dan Sunnah di atas dipandang cukup untuk menunjukkan bahwa  segala bentuk penistaan terhadap Islam dan syiar-syiarnya sama dengan ajakan berperang dan pelakunya ditindak tegas. Seorang muslim yang melakukan penistaan Islam dihukumi murtad dan dia akan dihukum mati. Apalagi bila itu dilakukan orang-orang kafir.

Dengan demikian, perbuatan Ahok dapat dikategorikan kesalahan yang tidak dimaafkan. Maafkanlah umat Islam apabila tidak dapat memenuhi permintaan maaf Pak Ahok, karena pemberian maaf atas kesalahannya adalah:
1. Hak Allah (yg tdk dapat diwakili oleh siapapun & harus dibela oleh Nabi/ UmmatNya), dan
2. Hak para Ulama yang telah dinistakan hak-haknya.

Catatan:
1. Nabi Muhammad Saw adalah Pemaaf, tapi selama itu menyinggung Pribadi beliau bukan menyinggung Islam (Allah, Al Quran, dll)
2. Bagi Ulama & ummat Islam DIWAJIBKAN membela Islam (Allah, Al Quran/ Hadits, Shahabat Nabi).

Mohon DISEBARKAN supaya Ummat Islam paham Ajarannya & tdk Bingung serta yg Non Islam bisa MEMAHAMI hal ini. Syukron, wslm.

By Amin Muchtar,

Hikmah Secangkir Teh BI Di Pagi Ini


Selasa 25 Oktober 2016, kami 10 orang penerima dan mantan penerima beasiswa Bank Indonesia menghadiri rapat bersama pimpinan BI KPWi Yogyakarta membahas acara yang telah dan akan dilaksanakan oleh teman2 penerima beasiswa.

Pukul 10 pagi kami telah hadir di ruang rapat pimpinan, fasilitas lengkap dengan udara sejuk dari ac pun menyambut. Setelah menunggu kurang lebih seperempat jam datanglah petugas pembawa sarapan. Secangkir teh hangat dihidangkan beserta sekotak snack sebagai pendamping.

Selang beberapa menit pimpinan pun datang, rapat pun segera dimulai. Wejangan kepada kami pimpinan berikan dengan bahasa yang sangat halus, harapan akan setiap kegiatan yang dilakukan bernilai positif dan bermanfaat untuk semua. "Yogyakarta selalu menjadi contoh bagi wilayah yang lain" ujar beliau. "Sudah sejauhmana perkembangan kegiatan yang telah dan akan dilakukan teman2" tanya beliau.

Sang ketua pun melaporkan semua kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2015-2016. Respon positif pimpinan berikan atas segala kegiatan tersebut, pimpinan berpesan bahwa segala kegiatan mesti ada nilai lebih nya dari hanya menjadi sekedar EO.

Ketika membahas kegiatan charity, yang berbicara adalah batin kita. Akal pikiran tidak mesti mendominasi. Buatlah kegiatan yang simple dan bermanfaat luar biasa, hal tersebut dapat dicapai dengan kreativitas.

Jiwa muda yang masih melekat, pergunakanlah dengan seoptimal mungkin. Saya percaya kepada kalian semua akan mampu dan bisa mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi seluruh pihak. Maka dari itu segera perbaiki lagi proposal nya, agar acaranya dapat segera terwujud.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Bank Indonesia Untuk Kestabilan Rupiah


Tujuan utama dari Bank Indonesia (BI) adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.  Hal tersebut dapat diukur dari nilai inflasi dan kurs. Inflasi sendiri merupakan nilai tukar rupiah terhadap barang, sedangkan kurs adalah nilai tukar rupiah terhadap mata uang lain. Inflasi di Indonesia sangat besar dipengaruhi oleh harga Bahan Bakar Minyak (BBM), jika harga BBM rendah mengakibatkan inflasi rendah begitu pun sebaliknya. Akan sangat dirasakan oleh kita semua dampak dari inflasi ini ketika harga BBM tinggi, semua harga barang-barang ikut melonjak tinggi. Tidak seperti ketika harga BBM rendah/turun, harga barang yang lain sedikit yang ikut turun (tidak berpengaruh signifikan).

BI juga memiliki fungsi selain tujuan di atas, diantaranya sebagai fungsi moneter, sistem pembayaran, makro prudential, loan to value, da cashless society.

Fungsi moneter disini BI sebagai pengendali uang yang beredar melalui penentuan suku bunga. Ketika uang yang beredar terlalu banyak maka BI menetapkan suku bunga tinggi, sehingga memikat orang untuk menyimpan uang nya di Bank. Ketika uang yang beredar terlalu sedikit maka BI menetapkan suku bunga rendah, sehingga memikat orang untuk melakukan pembiayaan di Bank.

Untuk fungsi sistem pembayaran sendiri, BI mengeluarkan selain berbentuk uang ada yang dinamakan cek, bilyet, giro, kartu flash, t-cash dan e-money. Tiga bentuk pembayaran terakhir ini yang sekarang sedang ramai di promosikan, mengingat lebih efisiennya dari pembuatan uang kertas dan logam langsung.

BI berfungsi sebagai makro prudential disini berarti mengawasi keseluruhan lembaga keuangan di Indonesia. Jika dianalogikan, BI itu mengawasi keseluruhan Hutan dan yang mengawasi perpohonnya adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jika beberapa tahun yang lalu sangat mudah orang untuk memiliki kendaraan baik motor ataupun mobil karena tidak adanya batas minimum Dana Pertama (DP), untuk saat ini dengan fungsi BI sebagai Loan to Value maka DP terdapat batas minimumnya.

Tujuan Bank Indonesia untuk mencapai cashless society akan segera tercapai dengan partisipasi kita semua. Karena kini mau belanja ga perlu repot pake uang tunai lagi cukup dengan Tap Tap Tap dan juga promo menarik tentunya seperti : KFC Hot & Cheesy Chicken : Disc 10.000, Tiket XXI : 25.000, McD : disc 20%, Baskin Robin* : 50%, Daaan masih banyak lagi.

T-CASH, merupakan layanan baru dari Telkomsel menawarkan kemudahan transaksi dan memberikan promo tersebut.

Dalam rangka mendukung gerakan ini, pihak BI mengapresiasi perbankan dan pihak lain (provider) sebagai fasilitator layanan. Sementara Bank Indonesia sebagai regulator memfokuskan pada 4 aspek, yakni perubahan budaya masyarakat menjadi non tunai, perluasan layanan non tunai, pengembangan infrastrutur, dan harmonisasi ketentuan.

Festival Cinta Non Tunai Cinta Rupiah yang diselenggarakan di FX Sudirman mulai 19-21 November 2015. Merupakan bagian dari Gerakan Nasional Non Tunai yang mulai dicanangkan sejak 14 Agustus 2014. Diikuti oleh 13 bank besar, yakni Mandiri, BNI, BRI, BCA, Danamon, Citi, Bank DKI, HSBC, CIMB Niaga, Permata, Muamalat, Maybank, Standart Chartered. Serta 2 perusahaan penukaran uang, DolarAsia dan Dimo.

Ke depannya, upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan dilakukan secara rutin untuk mengubah prilaku masyarakat dari tunai menjadi non tunai.

Dimuat di Harian Jogja 10 November 2016

Senin, 10 Oktober 2016

3G Camp GenBI Wilayah Yogyakarta

Dari kiri depan ke kanan ada Bu Retno, Pak Hilman, Bang Dul, sama Mbak Yunari
GenBI Wilayah Yogyakarta mengadakan acara Leadership Camp bagi para penerima beasiswa Bank Indonesia tahun 2016. Acara tersebut  mengambil tema "3G (Grow with GenBI Generation) Coming Together, Sharing Together, Working Together, Success Together". Diselenggarakan selama dua hari, 8-9 Oktober 2016 bertempat di Tembi Desa Wisata Jl. Parangtritis Sewon Bantul. Semua peserta berjumlah 120 orang yang berasal dari tiga Perguruan Tinggi Negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu UGM, UNY, dan UIN Sunan Kalijaga. 3G Camp ini merupakan salah satu upaya dari pihak BI untuk melatih Leadership dan Public speaking mahasiswa penerima beasiswa. Tidak hanya materi yang diterima, bimbingan serta arahan melalui berbagai program BI siapkan untuk mencetak kader pemimpin bangsa yang handal dan bermartabat dikemudian hari, sesuai dengan namanya yaitu Generasi Baru Indonesia (GenBI).

Pada acara 3G Camp ini para peserta terlebih dahulu diberi pengetahuan tentang KeBankSentralan, materi tersebut disampaikan oleh mbk. Yunari perwakilan dari kantor BI Yogyakarta. Para peserta di ajak untuk memahami apa itu tujuan dari Bank Indonesia, yang dimana adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Selain itu disampaikan juga terkait fungsi BI dan informasi lainnya yang dapat menambah wawasan para peserta terkait Bank Sentral. Sudah seharusnya para penerima beasiswa mengetahui banyak tentang lembaga yang memberikannya beasiswa.

Acara inti dari program ini adalah materi Leadership, yang pada kesempatan ini disampaikan oleh Coach Wulan dan tim dari Junior Chamber International (JCI) Yogyakarta. Para peserta disadarkan akan potensi setiap pribadi yang unik, sehingga lebih mengenal terhadap diri sendiri. Setelah mengenal diri, para peserta diajak untuk merumuskan hidup, mulai dari visi, misi, hingga goalnya.

Selain itu para peserta juga diajarkan tentang Public Speaking, materi ini disampaikan oleh bpk. Rismawan Kurniawan dan tim dari PT. Cristal Indonesia. Para peserta diajarkan cara untuk percaya diri ketika presentasi, pelafalan kata yang tepat, etika dalam presentasi, dan tips sukses Public Speaking.

Mengingat yang dikatakan Ir. Soekarno akan JasMerah " jangan sekali kali melupakan sejarah" maka para peserta dijelaskan tentang GenBI. Untuk materi ini disampaikan langsung oleh penanggung jawab program GenBI dari Kantor BI Pusat, yaitu bpk. Abdul Rahman (Bang Dul). Mulai dari lahirnya GenBI tepat pada hari Jumat 11 November 2011 dan perjalanannya hingga saat ini.

Setelah selesai dengan materi di hari pertama, tiba saatnya para peserta untuk menampilkan kreasinya dalam malam pentas seni. Setidaknya ada tujuh kelompok yang telah mempersiapkan, masing-masing menampilkan salah satu kreasi seni yaitu musikalisasi puisi dan pentas drama. Tidak lupa di tengah-tengah acara ini ada sesi sharing bersama teman teman GenBI Wilayah Solo dan  Pengurus Harian GenBI Wilayah Yogyakarta. Momen ini sebagai pemersatu dan pengakraban bagi semuanya.

Pada hari kedua para peserta diajak bersenang-senang melalui berbagai macam permainan out bond. Acara ini merupakan lanjutan dari materi yang disampaikan Coach Wulan dan tim sebelumnya, beliau berkata bahwasanya permainan ini sebagai refleksi kehidupan. Kita akan tahu karakter seseorang melalui permainan ini dan hasil yang dicapainya.

Para peserta di hari kedua ini sesuai dengan kesepakatan bersama sebelumnya mesti datang ke lapangan tepat  jam enam pagi. Hal ini untuk melatih berkomitmen dan disiplin. Sebagian besar para peserta datang tepat waktu, hanya delapan belas orang yang telat dan mendapat denda lima ribu rupiah sesuai kesepakatan. Itu merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh mereka dan dalam kehidupan hal tersebut sering terjadi.

Setidaknya ada empat macam permainan outbond yang dilakukan, diantaranya bola voli, panjang-panjangan dengan benda yang dimiliki, tangan dan kaki terikat bersama, dan gerobak sodor. Semua permainan ini mengajarkan pentingnya leadership, tim work, mind set, dan strategy.

Selain itu untuk melatih kreativitas para peserta dari pihak Tembi Desa Wisata menyediakan keramik sebagai media berkreasi dengan warna dan hasilnya dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh.

Semua rangkaian acara ini tidak lain dan tidak bukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal ini GenBI sebagai calon para pemimpin bangsa.

GenBI "Energi Untuk Negeri"

Penulis: Milzamulhaq Mardiya, GenBI Regional Yogyakarta

Alhamdulillaah, tulisannya dimuat di koran Kedaulatan Rakyat, Rubrik Swara Kampus (SwaKa), edisi Selasa 18 Oktober 2016